Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali melakukan monitoring pelaksanaan intervensi gizi melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada anak dan ibu hamil yang dilakukan oleh kader PKK dan kader posyandu pada dua desa yaitu, Desa Sidoarjo dan Desa Sidoharjo di wilayah Kabupaten Bangka Selatan.
Tim monitoring terdiri dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta tim dari TP PKK yakni Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Laksmi Abdul Fatah beserta rombongan yang didampingi oleh Plt. Kadis PMD Provinsi Kepulauan Babel, Yulizar Adnan serta Ketua TP PKK Kabupaten Bangka Selatan beserta rombongan.
Kegiatan intervensi gizi yang dilakukan pagi itu, memberikan makanan tambahan orientasi pendidikan gizi kepada orang tua dari anak penerima PMT dan ibu hamil penerima PMT.
Terkait dengan intervensi gizi melalui PMT ini dan penyuluhan orientasi gizi yang sudah dilakukan, Ketua TP PKK Bangka Selatan, Eka Justiar berharap tidak ada lagi persoalan stunting yang terjadi khususnya di Desa Sidoarjo.
"Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat di Desa Sidoharjo. Harapannya, dengan adanya PMT angka stunting di Bangka Selatan dan Provinsi Kepulauan Babel segera turun dan dapat diatasi," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Laksmi Abdul Fatah yang menyampaikan pesan cara agar anak bebas dari stunting yaitu dengan memenuhi asupan angka kecukupan gizi makanan anak dan pemantauan kondisi tumbuh kembang anak.
"Dengan adanya PMT ini, saya mengimbau para orang tua atau ibu-ibu dari penerima PMT harus memahami menu yang sehat , bergizi, dan beragam sehingga, dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya juga ingin tekankan dalam kondisi saat ini di pandemi Covid, kita semua harus menerapkan pola hidup sehat dan konsumsi makanan yang sehat karena pandemi ini belum berlalu, karena dalam keluarga peran seorang ibu sangat penting," ungkapnya.
"Saya juga imbau kepada ibu-ibu sekalian khusunya ibu hamil mengenai pentingnya pemberian ASI untuk perkembangan otak dan kesehatan anak, minimal ASI diberikan hingga umur 2 tahun," tambahnya.
Usai memberikan penyuluhan orientasi pendidikan gizi, sebelum dilakukan pemberian makanan tambahan pada bayi dan ibu hamil, Wakil Ketua I TP PKK Laksmi Abdul Fatah bersama tim melakukan monitoring menu makanan yang disajikan oleh kader penanganan stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Tim monitoring terdiri dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta tim dari TP PKK yakni Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Laksmi Abdul Fatah beserta rombongan yang didampingi oleh Plt. Kadis PMD Provinsi Kepulauan Babel, Yulizar Adnan serta Ketua TP PKK Kabupaten Bangka Selatan beserta rombongan.
Kegiatan intervensi gizi yang dilakukan pagi itu, memberikan makanan tambahan orientasi pendidikan gizi kepada orang tua dari anak penerima PMT dan ibu hamil penerima PMT.
Terkait dengan intervensi gizi melalui PMT ini dan penyuluhan orientasi gizi yang sudah dilakukan, Ketua TP PKK Bangka Selatan, Eka Justiar berharap tidak ada lagi persoalan stunting yang terjadi khususnya di Desa Sidoarjo.
"Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat di Desa Sidoharjo. Harapannya, dengan adanya PMT angka stunting di Bangka Selatan dan Provinsi Kepulauan Babel segera turun dan dapat diatasi," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Laksmi Abdul Fatah yang menyampaikan pesan cara agar anak bebas dari stunting yaitu dengan memenuhi asupan angka kecukupan gizi makanan anak dan pemantauan kondisi tumbuh kembang anak.
"Dengan adanya PMT ini, saya mengimbau para orang tua atau ibu-ibu dari penerima PMT harus memahami menu yang sehat , bergizi, dan beragam sehingga, dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya juga ingin tekankan dalam kondisi saat ini di pandemi Covid, kita semua harus menerapkan pola hidup sehat dan konsumsi makanan yang sehat karena pandemi ini belum berlalu, karena dalam keluarga peran seorang ibu sangat penting," ungkapnya.
"Saya juga imbau kepada ibu-ibu sekalian khusunya ibu hamil mengenai pentingnya pemberian ASI untuk perkembangan otak dan kesehatan anak, minimal ASI diberikan hingga umur 2 tahun," tambahnya.
Usai memberikan penyuluhan orientasi pendidikan gizi, sebelum dilakukan pemberian makanan tambahan pada bayi dan ibu hamil, Wakil Ketua I TP PKK Laksmi Abdul Fatah bersama tim melakukan monitoring menu makanan yang disajikan oleh kader penanganan stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020