Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan inklusi keuangan kepada masyarakat. Untuk meningkatkan itu, OJK bekerjasama dengan lembaga keuangan seperti Bank Sumsel Babel dengan turun langsung ke lapangan untuk menjangkau masyarakat.
Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Toboali, Ruben Paradisa di Toboali Rabu mengatakan, sesuai dengan amanat dari negara masih banyak masyarakat Indonesia ini yang belum terakses dengan perbankan, dan selama ini sifatnya eksklusif dimana masyarakat yang membutuhkan datang ke Bank.
Ruben mengatakan, untuk mengejar akses perbankan agar lebih banyak menjangkau masyarakat, pihak dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan lembaga keuangan turun kelapangan menjangkau masyarakat terutama dari kalangan pelajar.
"Untuk meningkatkan inklusi keuangan, kita berupaya menjangkau masyarakat terutama dari kalangan pelajar yang menurut kita lebih cepat menerima untuk suatu pengetahuan tentang perbankan. Bentuk inklusi sasarannya lebih kepada menabung, dan prioritas dari pada inklusi ini adalah pelajar," ujar Ruben kepada Wartawan.
Ia menuturkan, jenis tabungan ini ada dua yaitu Simpel (simpanan pelajar) yang merupakan produk dari (OJK), dan satu tabungan persirah junior dari produk Bank Sumsel sendiri yang sasarannya sama-sama pelajar.
"Untuk di Bangka Selatan ini kita sudah berjalan di 30 sekolah. Untuk tahun ini kebetulan dari pihak OJK sendiri meminta lembaga keuangan salah satunya Bank Sumsel Babel, dan cabang Toboali memilih SMK 1 Tukak Sadai Kabupaten Bangka Selatan," ujar dia.
Ruben menyebutkan, target pada program kali ini ditargetkan 200 penabung atau 200 pelajar. Namun selama ini yang sudah ada di Bank Sumsel Babel untuk tabungan Simpel berjumlah 3003 nasabah dengan dana kurang lebih hampir Rp400 juta, sedangkan untuk tabungan Pesirah Junior ada 333 nasabah dengan jumlah dana hampir Rp850 juta.
Sementara itu, Asisten II Setda Bangka Selatan, Budi Setyo mengatakan, inklusi keuangan itu bagaimana menjemput keuangan masyarakat dari perbankan yang datang ke masyarakat yang merupakan potensi yang luar biasa dari murid-murid di sekolah yang selama ini belum maksimal jika dilihat dari jumlah murid di Bangka Selatan.
"Jadi hari ini Bank Sumsel Babel cabang Toboali memberikan modal awal atau membukakan rekening awal sebesar Rp25.000 untuk murid mendapatkan tabungan. Filosofinya adalah menangkap keuangan, karena anak murid ini jarang mengambil uang, kebanyakan mereka ini menabung, sehingga secara tidak langsung mereka memdukung pembangunan di Bangka Selatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Toboali, Ruben Paradisa di Toboali Rabu mengatakan, sesuai dengan amanat dari negara masih banyak masyarakat Indonesia ini yang belum terakses dengan perbankan, dan selama ini sifatnya eksklusif dimana masyarakat yang membutuhkan datang ke Bank.
Ruben mengatakan, untuk mengejar akses perbankan agar lebih banyak menjangkau masyarakat, pihak dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan lembaga keuangan turun kelapangan menjangkau masyarakat terutama dari kalangan pelajar.
"Untuk meningkatkan inklusi keuangan, kita berupaya menjangkau masyarakat terutama dari kalangan pelajar yang menurut kita lebih cepat menerima untuk suatu pengetahuan tentang perbankan. Bentuk inklusi sasarannya lebih kepada menabung, dan prioritas dari pada inklusi ini adalah pelajar," ujar Ruben kepada Wartawan.
Ia menuturkan, jenis tabungan ini ada dua yaitu Simpel (simpanan pelajar) yang merupakan produk dari (OJK), dan satu tabungan persirah junior dari produk Bank Sumsel sendiri yang sasarannya sama-sama pelajar.
"Untuk di Bangka Selatan ini kita sudah berjalan di 30 sekolah. Untuk tahun ini kebetulan dari pihak OJK sendiri meminta lembaga keuangan salah satunya Bank Sumsel Babel, dan cabang Toboali memilih SMK 1 Tukak Sadai Kabupaten Bangka Selatan," ujar dia.
Ruben menyebutkan, target pada program kali ini ditargetkan 200 penabung atau 200 pelajar. Namun selama ini yang sudah ada di Bank Sumsel Babel untuk tabungan Simpel berjumlah 3003 nasabah dengan dana kurang lebih hampir Rp400 juta, sedangkan untuk tabungan Pesirah Junior ada 333 nasabah dengan jumlah dana hampir Rp850 juta.
Sementara itu, Asisten II Setda Bangka Selatan, Budi Setyo mengatakan, inklusi keuangan itu bagaimana menjemput keuangan masyarakat dari perbankan yang datang ke masyarakat yang merupakan potensi yang luar biasa dari murid-murid di sekolah yang selama ini belum maksimal jika dilihat dari jumlah murid di Bangka Selatan.
"Jadi hari ini Bank Sumsel Babel cabang Toboali memberikan modal awal atau membukakan rekening awal sebesar Rp25.000 untuk murid mendapatkan tabungan. Filosofinya adalah menangkap keuangan, karena anak murid ini jarang mengambil uang, kebanyakan mereka ini menabung, sehingga secara tidak langsung mereka memdukung pembangunan di Bangka Selatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020