Wali Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Maulan Aklil (Molen) mengatakan produksi sepeda PGK menggandeng pihak ketiga dalam segi pembiayaan.
"Saat ini untuk produksinya kita menggandeng pihak ketiga. Nanti ada tokonya di Kota Pangkalpinang, masyarakat bisa memesan dari situ nanti," katanya di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, untuk mendapatkan sepeda PGK nanti ada fasilitas kreditnya, di mana dengan uang muka Rp400 ribu sudah bisa mendapatkan sepeda tersebut.
Menurutnya keuntungan membeli sepeda PGK selain bisa menyehatkan tubuh, juga sebagai saranan mempromosikan Kota Pangkalpinang di tingkat nasional.
"Mari kita bangga dengan produk asli daerah kita ini, walaupun kualitasnya tidak sama dengan merek lainnya, tetapi ini menjadi kebanggaan kita terhadap produk kita sendiri, punya daerah kita sendiri. Sayang kalau tidak memiliki sepeda ini," ujarnya.
Ia menyebutkan, sepeda PGK ini sudah dipesan lebih dari 200 orang, bahkan sudah dipesan oleh pejabat di DPD RI dan Kementerian.
"Banyak yang mau beli, kita sampai kerepotan untuk produksinya. Seandainya kita bekerjasama dengan pabrikan yang besar, artinya kita tidak melibatkan tenaga lokal. Saya tetap mau bagaimanapun harus tenaga lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Saat ini untuk produksinya kita menggandeng pihak ketiga. Nanti ada tokonya di Kota Pangkalpinang, masyarakat bisa memesan dari situ nanti," katanya di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, untuk mendapatkan sepeda PGK nanti ada fasilitas kreditnya, di mana dengan uang muka Rp400 ribu sudah bisa mendapatkan sepeda tersebut.
Menurutnya keuntungan membeli sepeda PGK selain bisa menyehatkan tubuh, juga sebagai saranan mempromosikan Kota Pangkalpinang di tingkat nasional.
"Mari kita bangga dengan produk asli daerah kita ini, walaupun kualitasnya tidak sama dengan merek lainnya, tetapi ini menjadi kebanggaan kita terhadap produk kita sendiri, punya daerah kita sendiri. Sayang kalau tidak memiliki sepeda ini," ujarnya.
Ia menyebutkan, sepeda PGK ini sudah dipesan lebih dari 200 orang, bahkan sudah dipesan oleh pejabat di DPD RI dan Kementerian.
"Banyak yang mau beli, kita sampai kerepotan untuk produksinya. Seandainya kita bekerjasama dengan pabrikan yang besar, artinya kita tidak melibatkan tenaga lokal. Saya tetap mau bagaimanapun harus tenaga lokal," katanya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020