Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan industri minyak sawit mentah (CPO) tetap tumbuh positif, sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19.

"Di tengah pendemi ini, jumlah industri CPO meningkat menjadi 77 unit dibandingkan tahun 2019 sebanyak 76 unit industri," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Armaini di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan di tengah pendemi COVID ini hanya industri pengolahan kelapa sawit tumbuh positif, sementara industri pengolahan bijih timah dan industri kecil menengah sektor perikanan, makanan serta minuman mengalami penurunan karena harga dan permintaan pasar yang berkurang.

"Hingga September tahun ini, industri Babel didominasi oleh industri kelapa sawit sebanyak 32 unit, logam dasar 20 unit dan selebihnya industri pengolahan karet, makanan dan lainnya," ujarnya.

Menurut dia untuk kapasitas pabrik kelapa sawit secara keseluruhan di Bangka Belitung mampu memperoduksi CPO 7.980 ton per jam dan diekspor ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kita terus mendorong pertumbuhan dan daya saing industri kecil menengah, untuk memulihkan perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19 ini," katanya.

Ia mengatakan dalam meningkatkan daya saing industri kecil menengah ini, pihaknya mengoptimalkan pembinaan dan pengembangan OVOP kemudian, melakukan bimtek produksi bagi wirausaha IKM konveksi yang terkena dampak Covid-19 di Kabupaten Belitung.

Selain itu, bimtek produksi bagi wirausaha IKM reparasi AC yang terkena dampak covid-19 di Kota Pangkalpinang serta, bimtek diversifikasi produk bagi wirausaha IKM lada yang terkena dampak Covid-19 di Kab. Bangka Tengah.

“Disperindag mendukung program Kementerian Perindustrian untuk menjaga produktivitas perusahaan industri dalam kondisi pandemi,” ungkapnya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020