Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Mulkan optimistis lingkungan pesantren mampu mencegah penyebaran COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan pesantren.

"Pemberlakuan keluar masuk satu pintu, sanksi tegas terhadap pelanggar protokol kesehatan COVID-19 menjadi kunci memutus penyebaran virus corona di lingkungan pesantren," kata Bupati Mulkan saat upacara Hari Santri Nasional 2020 di lapangan upacara Yayasan Bahrul Ulum Islamic Center, Sungailiat, Kamis.

Baca juga: Lapas Sungailiat salurkan paket sembako santri pesantren

Ia mengatakan ketatnya penerapan protokol kesehatan kepada pengunjung pesantren sebagai upaya untuk menjamin rasa aman dan nyaman bagi santri yang melakukan aktivitas di pesantren.

Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.

Penetapan tanggal 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Pondok Pesantren ini tidak hanya mengembangkan fungsinya sebagai pendidikan saja, namun juga mengembangkan fungsi dakwah kepada masyarakat. Sehingga, para santri generasi muda dapat menjaga dan menanamkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.

Baca juga: 2.346 santri di Bangka ikuti wisuda dengan protokol kesehatan

Menurutnya, momentum Hari Santri Nasional, sesuai tema yang diusung, yakni Santri Sehat, Indonesia Kuat, isu kesehatan yang diangkat berdasarkan fakta, bahwa dunia internasional, tidak terkecuali Indonesia, sedang dilanda pandemi COVID-19.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020