Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya mempersiapkan pendirian program studi pendidikan dokter di UBB, dengan melibatkan pendampingan secara langsung dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (UNSRI). 

Hal ini dibahas dikegiatan loka karya yang melibatkan berbagai stakeholder dari Pemerintah Provinsi Babel, UBB, UNSRI, Dinas Kesehatan Babel, RSUD Provinsi Babel, IDI Babel, Akper Pangkalpinang dan Tim Internal UBB Pembukaan Prodi Pendidikan Dokter.

Dalam sambutannya, Rektor UBB Ibrahim menjelaskan bahwa UBB berkomitmen bersama Pemprov Babel untuk mempercepat terwujudnya pembukaan program studi pendidikan dokter di UBB.

UBB juga telah membentuk tim internal yang secara teknisnya akan didampingi dan dibina langsung dari tim Fakultas Kedokteran UNSRI, serta stakeholder terkait.

"Kami berkomitmen untuk mempercepat proses tersebut, dan lebih taktis ‘alhamdulillah’ pak Ismed dan teman-teman di UBB sudah membentuk tim internal, tapi tim internal ini tidak mendelegasi tim eksternal yang sudah dibentuk secara bersama-sama, sehingga kami menganggap bahwa ini bisa berjalan secara beriringan," ujarnya.

Ibrahim juga menyadari bahwa masih bayak pekerjaan yang harus dikerjakan dan secara berlahan akan dicermati bersama tim, baik berkenaan dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta dokumen kurikulum. 

Dikesempatan yang sama, Gubernur Babel, Erzaldi Rosman mengungkapkan bahwa pembukaan program studi kedokteran di UBB merupakan mimpi yang sudah lama dinanti, dan Ia berharap mimpi ini segera dapat terwujud.

"Ini sebuah mimpi yang sudah lama kami dambakan untuk memiliki program studi kedokteran di Universitas Bangka Belitung. Tentunya harapan kami proses demi proses dan tidak dalam waktu yang lama, agar program studi kedokteran ini betul-betul nanti bisa cepat terealisasi," ujarnya.

Erzaldi berharap agar pihak Universitas Sriwijaya dapat membimbing penuh UBB dalam mempercepat pembentukan prodi Pendidikan Dokter ini, terutama setelah adanya penandatanganan pernyataan komitmen dukungan bersama dari pihak pemerintah provinsi Babel,  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Babel, UBB, UNSRI, RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Bangka Belitung.

Erzaldi menambahkan, Pemerintah Provinsi sangat mensupport kerja sama yang telah dibina antara UBB dengan UNSRI, dan menurutnya proses pembentukan prodi pendidikan dokter di UBB ini jangan terlalu lama. 

"Pemprov Babel menargetkan di tahun 2022 program studi pendidikan dokter sudah terbentuk, dan UBB sudah bisa menerima mahasiswa baru. Jika, perlu dengan persiapan yang kita adakan sekarang, insyaallah di tahun 2022, kalau memang kita bisa melaksanakan program ini, dan lampu hijau sudah ada kita terima sajalah mahasiswanya," ujarnya.

Pembukaan prodi pendidikan dokter di UBB bukan saja keinginan Pemerintah Provinsi Babel semata, namun Ini juga merupakan harapan dan cita-cita masyarakat Babel. Pihaknya juga berharap selama proses ini berlangsung, UNSRI dapat mebimbing dengan baik dan sesuai yang diharapkan. 

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNSRI, Muhammad Said menyatakan UNSRI siap mendukung dan memberikan bimbingan prodi Pendidikan Dokter di UBB ini. Menurutnya, prodi Pendidikan Dokter di UBB ini dapat dibangun dalam waktu yang singkat, apalagi sudah mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Babel serta Instansi terkait.

Disinggung soal kesiapan UNSRI, Syarif Husin yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran UNSRI mengutarakan dengan dukungan yang telah diberikan Provinsi Babel dan instansi terkait serta antusias masyarakat Babel, timnya siap mendamping dan mensupport mewujudkan program studi pendidikan dokter ini.

"Tidak ada kata yang tidak boleh terkeluar dari kami kata tidak pak!, harus “iya”. Dengan melihat hubungan stakeholder kami yakin bisa," ujarnya.

Syarif menjelaskan beberapa hal terkait teknis pembuatan borang pembukaan program studi baru harus dipenuhi setiap Fakultas antara lain pembuatan kurikulum, struktur organisasi, SDM dan sarpras pendidikan. 

Menurutnya, pembukaan program studi pendidikan dokter tentu sangat berbeda dan bahkan memakan waktu serta energi lebih dibandingkan dengan prodi lain, namun Ia optimis dengan pengalaman FK UNSRI selama ini serta dukungan dari semua pihak ini dapat terwujud.

“Bapak Gubernur ‘insyaallah’ kami akan sama-sama melakukan ini, untuk mewujudkan idaman berdirinya program studi kedokteran di Universitas Bangka Belitung,” tutur Syarif.

Stakeholder yang hadir dalam kegiatan loka karya tersebut turut memberikan tanggapan dan masukan untuk pendirian Prodi Pendidikan Dokter. 

Setelah kegiatan, rombongan bersama tim dari UNSRI melakukan visitasi ke berbagai tempat diantaranya Kampus Akademi Keperawatan Pangkalpinang, Kampus Terpadu UBB, dan dilanjutkan menuju RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020