PT Timah Tbk menenggelamkan 2.000 unit rumah ikan atau rumpon di laut Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna merehabilitasi lingkungan untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan tradisional daerah itu.

"Penenggelaman rumpon kali ini merupakan penyebaran rumah ikan terakhir," kata General Manajer Wilayah Operasi Babel PT Timah Tbk, Ahmad Syamhadi saat menghadiri penenggelaman rumpon di Laut Rebo Kabupaten Bangka, Kamis.

Ia mengatakan penenggelaman 2.000 unit rumpun di laut Bangka ini merupakan bagian dari komitmen dan kewajiban PT Timah Tbk dalam melestarikan lingkungan laut di lingkungan operasional perusahaan.

"Ini merupakan salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR dan kita bersyukur dan beruntung karena Bangka Belitung memiliki sumber daya alam bijih timah dan ikan yang banyak serta memiliki keindahan pantai yang indah," ujarnya.

Menurut dia berdasarkan data dan koordinasi dengan Pemprov Kepulauan Babel, produksi ikan nelayan daerah ini mengalami peningkatan, artinya meskipun aktivitas tambang berjalan tetapi tidak mengganggu aktivitas penangkapan ikan nelayan daerah ini.

"Kita selain menengelamkan ribuan rumpon ini, PT Timah juga mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan sektor pariwisata khususnya wisata di bawah laut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pasca COVID-19 ini," katanya.

Kabid Humas PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan pembuatan rumah ikan ini melibatkan masyarakat nelayan di Desa Rebo, sebagai upaya perusahaan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir di tengah pendemi COVID-19 dan kondisi cuaca di laut yang tidak bersahabat.

"Kita berharap dengan adanya pembuatan ratusan rumah ikan ini dapat membantu ekonomi nelayan dalam meningkatkan pendapatan keluarga di tengah gelombang tinggi disertai angin kencang yang membahayakan keselamatan nelayan," ujarnya.

Koordinator Nelayan Desa Rebo, Min Kho, mengatakan adanya pembuatan rumah ikan ini membantu masyarakat nelayan yang sedang tidak ke laut. Dalam pembuatan transplantasi karang dengan empat model ini mereka melibatkan nelayan kecil.

“Dari Agustus lalu kami membuat ini, lebih dari 40 nelayan yang ikut membuat rumah ikan ini. Tidak setiap hari mereka kerjanya, kalau lagi enggak ke laut ke sini mengerjakan ini, jadi mereka tetap punya penghasilan,” katanya.

Herman salah satu nelayan yang juga dilibatkan untuk membuat rumah ikan ini mengatakan mereka sangat terbantu dengan adanya pekerjaan pembuatan rumah ikan ini.

“Kami sangat terbantu, kalau kita tidak ke laut ya mengerjakan ini. Lumayan ini bisa membantu kami. Selain itu, kami juga jadi tahu cara untuk membuat rumah ikan ini,” katanya.  

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020