Kapolres Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung AKBP Widi Haryawan mengajak seluruh masyarakat di daerah itu memperkuat persatuan dan kesatuan guna menjaga keutuhan NKRI.
"Saya mengajak seluruh masyarakat tanpa terkecuali dari berbagai suku dan agama berkomitmen memperkuat persatuan sebagai modal dasar menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai," katanya di Sungailiat, Jumat saat apel kebangsaan dan deklarasi menolak ujaran kebencian, sikap intoleransi, aksi kekerasan serta radikalisme guna menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI.
Kapolres menilai perbedaan pendapat yang saat ini berkembang di tengah masyarakat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti masalah sosial, ekonomi, politik maupun budaya.
"Perbedaan pendapat harus saling dihargai dengan tetap semangat menanamkan rasa persatuan dan kesatuan sehingga stabilitas keamanan dan ketertiban di suatu wilayah terjaga." kata kapolres.
Dia menyarankan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu yang belum jelas kebenarannya karena hal itu dapat berdampak pada gangguan keamanan dan ketertiban.
"Saya minta jika muncul isu yang masih diragukan kebenarannya di tengah masyarakat, hendaknya jangan langsung mempercayainya tetapi hendaknya terlebih ditanyakan dengan yang berkompeten," jelasnya.
Kapolres mengatakan pemerintah saat ini tengah fokus menangani persoalan penyebaran COVID-19 serta upaya memulihkan ekonomi akibat virus jenis baru corona.
"Penanganan penyebaran COVID-19 harus dilakukan terpadu seluruh masyarakat Indonesia karena saya melihat masih terdapat sebagian warga masyarakat belum mempercayai sepenuhnya virus ini," ujarnya.
Padahal diketahui kata kapolres, akibat terinfeksi virus COVID-19, tercatat sudah ribuan warga masyarakat di Indonesia yang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Saya mengajak seluruh masyarakat tanpa terkecuali dari berbagai suku dan agama berkomitmen memperkuat persatuan sebagai modal dasar menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai," katanya di Sungailiat, Jumat saat apel kebangsaan dan deklarasi menolak ujaran kebencian, sikap intoleransi, aksi kekerasan serta radikalisme guna menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI.
Kapolres menilai perbedaan pendapat yang saat ini berkembang di tengah masyarakat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti masalah sosial, ekonomi, politik maupun budaya.
"Perbedaan pendapat harus saling dihargai dengan tetap semangat menanamkan rasa persatuan dan kesatuan sehingga stabilitas keamanan dan ketertiban di suatu wilayah terjaga." kata kapolres.
Dia menyarankan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu yang belum jelas kebenarannya karena hal itu dapat berdampak pada gangguan keamanan dan ketertiban.
"Saya minta jika muncul isu yang masih diragukan kebenarannya di tengah masyarakat, hendaknya jangan langsung mempercayainya tetapi hendaknya terlebih ditanyakan dengan yang berkompeten," jelasnya.
Kapolres mengatakan pemerintah saat ini tengah fokus menangani persoalan penyebaran COVID-19 serta upaya memulihkan ekonomi akibat virus jenis baru corona.
"Penanganan penyebaran COVID-19 harus dilakukan terpadu seluruh masyarakat Indonesia karena saya melihat masih terdapat sebagian warga masyarakat belum mempercayai sepenuhnya virus ini," ujarnya.
Padahal diketahui kata kapolres, akibat terinfeksi virus COVID-19, tercatat sudah ribuan warga masyarakat di Indonesia yang meninggal dunia.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020