Pihak Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan seluruh nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan di laut untuk mewaspadai cuaca buruk di daerah penangkapan.

Sekretaris HNSI Kabupaten Bangka, Saidil Maulana di Sungailiat, Jumat mengatakan kondisi cuaca buruk di daerah penangkapan ikan "Fishing ground" harus tetap diwaspadai nelayan yang menggunakan alat tangkap kapal berbagai kapasitas.

"Cuaca buruk yang terjadi pada musim angin utara biasanya mengakibatkan gelombang pasang dengan ketinggian mencapai lebih satu meter yang disertai angin kencang," kata Saidil.

Dia menyarankan bagi nelayan yang memaksa melaut untuk tetap memperhatikan keselamatan dengan memastikan kapal penangkapan laik berlayar.

Semua kapal nelayan kata dia, hendaknya melengkapi jaket pelampung "life jacket", pelampung penolong "life bouy", dan alat isyarat visual seperti isyarat asap apung "Buoyant smoke signal" yang digunakan pada siang hari dan pada malam hari dapat menggunakan obor tangan "Red hand flare" atau obor parasut "Parachute signal".  
"Saya juga minta agar nelayan membawa suku cadang untuk mengganti peralatan kapal yang rawan rusak serta membawa ketersediaan bahan bakar tambahan," jelasnya.

Saat melakukan aktivitas penangkapan di laut dalam kondisi ekstrim, Saidil menyarankan agar nelayan saling berdekatan guna mempermudah mendapat bantuan jika terjadi kendala serta segera melapor ke pos terdekat, memastikan rekaman titik koordinat yang tidak jauh dari wilayah daratan yang menjadi wilayah tangkapan. 

Pihaknya mencatat terhitung November sampai dengan sekarang tiga kasus kecelakaan laut yang menimpa nelayan masing - masing dua kapal mengalami kebakaran dan satu kapal tenggelam. Meskipun dalam kasus itu tidak mengakibatkan korban jiwa namun membuktikan perjuangan nelayan untuk memenuhi kebutuhannya sangat berat dan resiko yang dihadapi cukup besar.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020