Warga Desa Airlimau, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merintis terbentuknya desa wisata untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
"Potensi unggulan Desa Airlimau terletak pada kebiasaan warga kampung yang bisa dijadikan tempat pembelajaran bagi generasi muda dan anak-anak agar semakin paham budaya dan jati diri sebagai orang Bangka," kata inisiator Desa Wisata Airlimau Ardianeka di Mentok, Sabtu.
Menurut dia, Desa Airlimau yang terletak tidak jauh dari pusat Kota Mentok memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan menjadi desa wisata yang menonjolkan edukasi budaya warga lokal sebagai daya tarik utama bagi wisatawan.
"Selain budaya warga yang masih kental dengan nilai-nilai tradisi, kondisi alam di desa itu juga sangat menarik, kami saat ini sedang menyiapkan pembangunan berbagai fasilitas pendukung agar semakin layak dan nyaman dikunjungi," katanya.
Menurut Ardianeka yang saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan KPHP Rambat Menduyung tersebut, di Desa Airlimau terdapat kolong atau lubang galian bekas tambang bijih timah yang cukup luas yang nantinya akan dijadikan lokasi utama wisata desa.
Di Kolong Cekapek tersebut akan disiapkan berbagai fasilitas pendukung, seperti saung tempat istirahat, warung, tempat swafoto, taman bunga, taman bermain dan lainnya.
"Akses jalan menuju lokasi sudah ada, saat ini Pemerintah Desa Airlimau sudah menyiapkan lahan sekitar tiga hektare di lokasi itu dan sebagai langkah awal telah disiapkan juga anggaran sekitar Rp300 juta untuk pembangunan awal," katanya.
Ia menjelaskan, potensi unggulan yang akan ditawarkan kepada wisatawan, berupa budaya atau kebiasaan warga kampung yang akan dikemas sedemikian rupa sehingga menarik dan berkesan.
Berbagai kebiasaan, seperti menangkap ikan di sungai, memancing ikan air tawar, mencari telur dan menangkap burung puyuh, membuat opak, memasak cara kampung, dan lainnya.
Di lokasi itu juga sudah terdapat bank sampah aktif yang dikelola pemuda yang nantinya bisa dijadikan tempat belajar pengunjung mengelola sampah dan melestarikan lingkungan.
Selain mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Airlimau, pemuda dan warga di daerah itu juga sudah cukup aktif untuk bersama-sama merintis terwujudnya Desa Wisata Airlimau.
"Bidikan pasar kami anak-anak usia dini, para pelajar dan orang tua. Posisi Desa Airlimau yang tidak terlalu jauh dari Mentok juga menjadi salah satu pertimbangan untuk memberikan alternatif objek wisata sekaligus mendukung wisata yang ada di pusat kota sejarah yang sudah masuk sebagai salah satu kota pusaka Indonesia itu," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Potensi unggulan Desa Airlimau terletak pada kebiasaan warga kampung yang bisa dijadikan tempat pembelajaran bagi generasi muda dan anak-anak agar semakin paham budaya dan jati diri sebagai orang Bangka," kata inisiator Desa Wisata Airlimau Ardianeka di Mentok, Sabtu.
Menurut dia, Desa Airlimau yang terletak tidak jauh dari pusat Kota Mentok memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan menjadi desa wisata yang menonjolkan edukasi budaya warga lokal sebagai daya tarik utama bagi wisatawan.
"Selain budaya warga yang masih kental dengan nilai-nilai tradisi, kondisi alam di desa itu juga sangat menarik, kami saat ini sedang menyiapkan pembangunan berbagai fasilitas pendukung agar semakin layak dan nyaman dikunjungi," katanya.
Menurut Ardianeka yang saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan KPHP Rambat Menduyung tersebut, di Desa Airlimau terdapat kolong atau lubang galian bekas tambang bijih timah yang cukup luas yang nantinya akan dijadikan lokasi utama wisata desa.
Di Kolong Cekapek tersebut akan disiapkan berbagai fasilitas pendukung, seperti saung tempat istirahat, warung, tempat swafoto, taman bunga, taman bermain dan lainnya.
"Akses jalan menuju lokasi sudah ada, saat ini Pemerintah Desa Airlimau sudah menyiapkan lahan sekitar tiga hektare di lokasi itu dan sebagai langkah awal telah disiapkan juga anggaran sekitar Rp300 juta untuk pembangunan awal," katanya.
Ia menjelaskan, potensi unggulan yang akan ditawarkan kepada wisatawan, berupa budaya atau kebiasaan warga kampung yang akan dikemas sedemikian rupa sehingga menarik dan berkesan.
Berbagai kebiasaan, seperti menangkap ikan di sungai, memancing ikan air tawar, mencari telur dan menangkap burung puyuh, membuat opak, memasak cara kampung, dan lainnya.
Di lokasi itu juga sudah terdapat bank sampah aktif yang dikelola pemuda yang nantinya bisa dijadikan tempat belajar pengunjung mengelola sampah dan melestarikan lingkungan.
Selain mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Airlimau, pemuda dan warga di daerah itu juga sudah cukup aktif untuk bersama-sama merintis terwujudnya Desa Wisata Airlimau.
"Bidikan pasar kami anak-anak usia dini, para pelajar dan orang tua. Posisi Desa Airlimau yang tidak terlalu jauh dari Mentok juga menjadi salah satu pertimbangan untuk memberikan alternatif objek wisata sekaligus mendukung wisata yang ada di pusat kota sejarah yang sudah masuk sebagai salah satu kota pusaka Indonesia itu," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020