Permintaan jagung manis di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjelang tahun baru menurun drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Kalau jumlah permintaan tahun ini benar-benar turun dan sangat terasa sekali," kata salah seorang petani jagung, Yulhaidir di Dusun Air Rembikang, Sijuk, Belitung, Kamis.

Menurut dia, jika di tahun sebelumnya menjelang tahun baru permintaan jagung bisa mencapai 700 hingga 800 kilogram namun sekarang ini turun menjadi 500 kilogram.

"Kalau dulu saya bisa menjualnya bisa dua kali lipat lebih banyak namun sekarang jauh turun namun tetap kami syukuri," ujarnya.

Ia menambahkan, sepinya permintaan tersebut dikarenakan pandemi virus corona baru atau COVID-19.

"Pedagang juga mengambil sedikit karena tidak berani mengambil banyak khawatir tidak terjual karena kondisi saat ini masih pandemi COVID-19," katanya.

Sementara itu, salah seorang pedagang jagung di pasar Tanjung Pandan, Suriana, mengatakan penjualan jagung menjelang tahun baru untuk tahun ini menurun drastis.

"Kalau dulu sehari bisa terjual mencapai 40 kilogram sekarang 20 kilogram saja sudah bersyukur," ujarnya.

Ia mengatakan, guna menyikapi kondisi tersebut pedagang terpaksa menurunkan harga jagung dari Rp15 ribu per kilogram menjadi Rp13 ribu per kilogram.

"Kami berharap dengan turunnya harga jagung daya beli masyarakat meningkat dan habis terjual," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020