Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong petani membudidayakan tanaman hortikultura jenis jagung pipil, karena memiliki prospek ekonomi yang cukup baik.
"Kami mendorong petani untuk lebih bersungguh-sungguh membudidayakan jagung pipil karena hasilnya mampu menggerakkan roda perekonomian keluarga," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Babel, Sabtu.
Ia mencontohkan, Kelompok Tani Karya Gemilang di Kecamatan Lubuk Besar sudah membuktikan bahwa komoditas jagung pipil dapat dipanen dalam jumlah cukup besar yaitu mencapai tujuh ton per hektare.
"Kelompok Tani Karya Gemilang menjadi kebun percontohan untuk bisa memotivasi petani yang lainnya, karena kelompok tani ini berhasil menyulap lahan tidur dan bahkan lahan kritis menjadi lahan produktif," kata bupati.
Ia mengatakan, Poktan Karya Gemilang memiliki lahan seluas tujuh hektare dan berhasil melakukan panen raya dengan jumlah rata-rata mencapai tujuh ton per hektare.
"Sekarang jagung pipil itu dihargai Rp6.000 per kilogram, kalau sudah diolah itu harganya bisa mencapai Rp10.000 per kilogram. Melihat dari harganya, tentu memiliki prospek ekonomi," katanya.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Karya Gemilang Budiman mengatakan bahwa lahan yang mereka olah untuk pembudidayaan jagung pipil seluas tujuh hektare dan diolah secara bertahap.
"Memang tidak sekaligus, pengolahan kami lakukan secara bertahap dan awalnya cuma dua hektare. Melihat hasilnya lumayan bagus, maka terus kami perluas menjadi tujuh hektare," ujarnya.
Budiman menceritakan, awalnya dirinya hanya tergerak untuk mempertahankan lahan seluas tujuh hektare itu sebagai lahan pertanian, karena di sekelilingnya banyak lahan yang rusak setelah diolah menjadi lahan pertambangan bijih timah.
"Saya tidak ingin lahan rusak dan dibentuk kelompok, maka lahan seluas tujuh hektare ini kami olah menjadi lahan pertanian jenis jagung pipil dan cabai merah juga kami budi dayakan sebagai tanaman sela," ujarnya.