"Kita dorong petani menggarap lahan potensial untuk memperluas areal tanam jagung pipil," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Minggu.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Bangka Tengah tercatat seluas 700 hektare lahan potensial untuk tanaman jagung pipil namun baru berhasil digarap seluas 400 hektare.
"Artinya masih ada seluas 300 hektare lahan potensial jagung pipil yang belum tergarap, maka kita dorong petani membuka lahan baru terutama mereka yang tergabung dalam kelompok," katanya.
Sajidin mengatakan, saat ini Kecamatan Lubuk Besar dijadikan sentra budi daya jagung pipil dengan karena memiliki areal tanam yang lebih luas di banding kecamatan lainnya.
"Semua atau enam kecamatan di daerah ini memiliki potensi pertanian jagung pipil, namun Kecamatan Lubuk Besar lebih berhasil karena mereka membudidayakannya dengan sistem berkelompok," katanya.
Kelompok Tani Karya Gemilang kata Sajdin menjadi percontohan tanaman jagung pipil, karena selain produksinya bagus mereka juga termasuk kelompok tani yang memanfaatkan lahan kritis menjadi produktif.
"Mereka memanfaatkan lahan yang sudah kritis, lahan tidur karena struktur tanahnya rawa dan bekas tambang menjadi lahan produktif," katanya.
Sajidin mengatakan, pada 2022 produksi jagung pipil tercatat sebanyak 3.880 ton dengan areal tanam produktif seluas 400 hektare.
"Rata-rata produksinya 9,7 ton per hektare dan itu sudah untung bersih kalau dilihat dari biaya produksi," katanya.
Dinas Pertanian Bangka Tengah selalu menggelar temu teknis para pembudidaya jagung pipil untuk menambah ilmu mereka tentang pola pembudidayaan jagung pipil.
"Temu teknis pembudidaya itu juga sebagai wadah bertukar ilmu dan informasi, sehingga bisa menjadi motivasi bagi yang lainnya untuk menanam jagung pipil," kata Sajidin.