Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalisasikan fungsi unit pengolahan hasil (UPH) jagung pipil, untuk meningkatkan produktivitas.
"Dengan adanya UPH kita berharap bisa meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat, terutama para petani yang tergabung dalam kelompok," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah Sajidin di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, UPH tersebut merupakan bantuan pemerintah daerah kepada petani jagung pipil yang tergabung dalam kelompok untuk bisa mengembangkan industri jagung yang tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah melainkan sudah menjadi bahan setengah jadi.
"Dengan adanya UPH, maka sebelumnya petani hanya bisa menjemur dan dijual, sekarang bisa diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak dan bahkan tepung jagung untuk konsumsi pangan,” kata Sajidin.
Menurut Sajidin jagung pipil memiliki prospek yang sangat baik karena didukung dengan harga cukup menguntungkan bagi petani yaitu Rp6.000 per kilogram di tingkat petani.
"Bahkan petani jagung bisa meningkatkan pendapatan dengan melakukan pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi," ujarnya.
Sajidin mengatakan, produksi jagung pipil pada 2022 mencapai 3.880 ton dengan areal tanam seluas 400 hektare.
"Produksi jagung pipil sudah mencapai 3.880 ton dengan luas lahan tanam 400 hektare atau rata-rata 9,7 ton per hektare.
Produksi 9,7 ton per hektare tersebut sudah untung bersih kalau dilihat dari biaya produksi dan kami melihat budi daya jagung pipil memiliki prospek ekonomi cukup bagus.
Sajidin juga mengatakan, pembudidayaan tanaman jagung pipil di Bangka Tengah mendapat dukungan dana dari APBN.
"Pada 2022 kita mendapatkan alokasi bibit untuk areal tanam seluas 700 hektare, sementara saat ini baru tergarap seluas 400 hektare yang tersebar pada seluruh kecamatan," ujarnya.
Dinas Pertanian Bangka Tengah baru-baru ini sudah menggelar temu teknis para petani jagung pipil untuk menambah ilmu pengetahuan mereka tentang pola pembudidayaan jagung pipil.
"Temu teknis pembudidaya itu juga sebagai wadah bertukar ilmu dan informasi, sehingga bisa menjadi motivasi bagi yang lainnya untuk menanam jagung pipil," kata Sajidin.