Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, menambah tujuh armada untuk mengangkut sampah rumah tangga yang kini mencapai puluhan ton dalam sehari.
"Tujuh unit armada berupa motor sampah ini di tempatkan di Kelurahan Arung Dalam, Koba, Berok, Padang Mulya dan Simpang Perlang," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, hingga sekarang sudah terdapat sebanyak 70 unit motor sampah yang tersebar di seluruh kecamatan di Bangka Tengah.
"Jumlah tersebut sudah tergolong banyak sebagai armada mengangkut sampah rumah tangga di sejumlah kawasan di daerah itu," ujarnya.
Ia menjelaskan, armada sampah ini cukup efektif karena dengan ukuran kecil bisa masuk ke kawasan gang kecil dan jalan alternatif.
"Untuk kawasan sempit atau gang bisa menggunakan kendaraan motor sampah, sebagai sarana transit sampah ke mobil truk," ujarnya.
Ia menjelaskan, sampah yang diangkut dengan menggunakan motor dibawa ke mobil truk dan kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir sampah.
"Jumlah motor sampah tersebut lebih banyak di Kota Koba karena kawasan padat penduduk dan produksi sampah rumah tangganya tergolong tinggi," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihak pemerintah daerah berupaya memfasilitasi masyarakat desa/kelurahan dengan mengadakan mesin pencacah plastik.
"Hasilnya untuk masyarakat juga, kemudian kepengurusan jual beli bahan baku berupa plastik sendiri dikelolah pihak PKK," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Tujuh unit armada berupa motor sampah ini di tempatkan di Kelurahan Arung Dalam, Koba, Berok, Padang Mulya dan Simpang Perlang," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, hingga sekarang sudah terdapat sebanyak 70 unit motor sampah yang tersebar di seluruh kecamatan di Bangka Tengah.
"Jumlah tersebut sudah tergolong banyak sebagai armada mengangkut sampah rumah tangga di sejumlah kawasan di daerah itu," ujarnya.
Ia menjelaskan, armada sampah ini cukup efektif karena dengan ukuran kecil bisa masuk ke kawasan gang kecil dan jalan alternatif.
"Untuk kawasan sempit atau gang bisa menggunakan kendaraan motor sampah, sebagai sarana transit sampah ke mobil truk," ujarnya.
Ia menjelaskan, sampah yang diangkut dengan menggunakan motor dibawa ke mobil truk dan kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir sampah.
"Jumlah motor sampah tersebut lebih banyak di Kota Koba karena kawasan padat penduduk dan produksi sampah rumah tangganya tergolong tinggi," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihak pemerintah daerah berupaya memfasilitasi masyarakat desa/kelurahan dengan mengadakan mesin pencacah plastik.
"Hasilnya untuk masyarakat juga, kemudian kepengurusan jual beli bahan baku berupa plastik sendiri dikelolah pihak PKK," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015