){kind=link}
Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulkan mendorong orang tua di Desa Kota Kapur, Mendo Barat berperan memberikan imunisasi difetri anaknya di pusat pelayanan kesehatan setempat.
"Saya mendorong orang tua yang memiliki anak usia sembilan bulan sampai delapan tahun untuk membawa anaknya di pos pelayanan agar diberikan imunisasi difetri," katanya di Mendo Barat, Senin saat pelakasaan imunisasi serentak atau "Outbreak Response Immunization" (ORI) putaran ketiga, Senin.
Bupati menilai berdasarkan angka partisipasi kegiatan ORI menunjukan penurunan dimana pada putaran pertama 1 Agustus 2020 tercatat dari 364 orang atau anak namun yang mengikuti hanya 302 orang atau sebanyak 62 anak tidak mendapat imunisasi difetri.
Kemudian putaran kedua 15 September 2020 kata bupati, terjadi penurunan angka partisipasi dari target 364 anak, hanya 233 anak mendapatkan imunisasi atau ada 131 anak yang tidak mendapatkan imunisasi.
"Saya berharap kegiatan ORI diputaran ketiga semua anak atau 364 anak mendapatkan semua layanan imunisasi difetri guna kesehatan anak," kata bupati.
Menurutnya, imunisasi difetri diperlukan bagi anak-anak seusia itu guna mempertahankan kadar antibodi anak sehingga tidak mudah terinfeksi saluran pernafasan dan penyakit lainnya.
"Difteri disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran penafasan dan pada umunnya menyerang anak anak yang kekebalan tubuhnya lemah," jelasnya.
Dia menyarankan seluruh orang tua serius memperhatikan kesehatan anak-anaknya agar tumbuh sehat dan cerda dengan cara pemberian asupan gizi berimbang termasuk pemberian imunisasi sesuai tahapan.
Difokuskan Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka dalam pelaksanaan "Outbreak Response Immunization" (ORI) karena ditemukan kasus akibat difetri di desa itu sehingga dikatagorikan kejadian luar biasa (KLB).
"Saya berharap semua orang tua dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan untuk anak-anaknya terutama masa pertumbuhan," katanya.
Peran orang tua atau ibu-ibu yang memiliki putra putri dalam pelaksanaan imunisasi merupakan bentuk dukungan masyarakat terhadap program kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
"Sebagai generasi penurus, anak-anak adalah harta berharga bagi keluarga yang harus dijaga kesehatannya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Saya mendorong orang tua yang memiliki anak usia sembilan bulan sampai delapan tahun untuk membawa anaknya di pos pelayanan agar diberikan imunisasi difetri," katanya di Mendo Barat, Senin saat pelakasaan imunisasi serentak atau "Outbreak Response Immunization" (ORI) putaran ketiga, Senin.
Bupati menilai berdasarkan angka partisipasi kegiatan ORI menunjukan penurunan dimana pada putaran pertama 1 Agustus 2020 tercatat dari 364 orang atau anak namun yang mengikuti hanya 302 orang atau sebanyak 62 anak tidak mendapat imunisasi difetri.
Kemudian putaran kedua 15 September 2020 kata bupati, terjadi penurunan angka partisipasi dari target 364 anak, hanya 233 anak mendapatkan imunisasi atau ada 131 anak yang tidak mendapatkan imunisasi.
"Saya berharap kegiatan ORI diputaran ketiga semua anak atau 364 anak mendapatkan semua layanan imunisasi difetri guna kesehatan anak," kata bupati.
Menurutnya, imunisasi difetri diperlukan bagi anak-anak seusia itu guna mempertahankan kadar antibodi anak sehingga tidak mudah terinfeksi saluran pernafasan dan penyakit lainnya.
"Difteri disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran penafasan dan pada umunnya menyerang anak anak yang kekebalan tubuhnya lemah," jelasnya.
Dia menyarankan seluruh orang tua serius memperhatikan kesehatan anak-anaknya agar tumbuh sehat dan cerda dengan cara pemberian asupan gizi berimbang termasuk pemberian imunisasi sesuai tahapan.
Difokuskan Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka dalam pelaksanaan "Outbreak Response Immunization" (ORI) karena ditemukan kasus akibat difetri di desa itu sehingga dikatagorikan kejadian luar biasa (KLB).
"Saya berharap semua orang tua dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan untuk anak-anaknya terutama masa pertumbuhan," katanya.
Peran orang tua atau ibu-ibu yang memiliki putra putri dalam pelaksanaan imunisasi merupakan bentuk dukungan masyarakat terhadap program kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
"Sebagai generasi penurus, anak-anak adalah harta berharga bagi keluarga yang harus dijaga kesehatannya," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021