Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan mampu memiliki lahan persawahan hingga lebih dari 5.000 hektare sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan lokal.

"Pada tahun 2015 akan kami mulai kegiatan inventarisasi lahan persawahan potensial sebagai dasar pengembangan sawah hingga 5.000 hektare tersebut," ujar Bupati Bangka Barat Zuhri M Syazali di Muntok, Sabtu.

Ia mengatakan inventarisasi lahan sawah potensial tersebut penting dilakukan agar ke depan jangan sampai lokasi yang tidak potensial untuk persawahan dipaksakan untuk dicetak menjadi sawah.

"Kami tetap akan berhati-hati dalam hal ini, jangan sampai sawah yang sudah dicetak ternyata tidak cocok untuk ditanami padi dan produksinya rendah yang tentunya akan merugikan petani itu sendiri," katanya.

Ia mengatakan, sampai saat ini, lahan pertanian yang ada di seluruh enam kecamatan di Bangka Barat, baru tersedia sekitar 2.500 hektare sawah produktif.

"Kami masih membutuhkan lahan yang cukup luas untuk menambah lahan pertanian masyarakat," kata dia.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat Azmal Az mengatakan pada 2015 Bangka Barat mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian untuk cetak sawah seluas 1.500 hektare.

"Pencetakan sawah akan direalisasikan ke beberapa lokasi, kami masih mempelajari usulan dari para pengurus gapoktan," kata dia.

Selain itu, katanya, realisasi pencetakan sawah juga akan mempertimbangkan potensi lahan yang ada.

"Saat ini tinggal menunggu realisasi aggaran cetak sawah 1.500 hektare tersebut," kata Azmal tanpa menyebutkan besarnya anggaran untuk program tersebut.

Lahan pertanian tanam padi di Kabupaten Bangka Barat, hingga akhir 2014 tercatat seluas 3.098 hektare yang terdiri dari 1.648 hektare lahan sawah dan 1.450 hektare ladang yang tersebar di seluruh enam kecamatan.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015