Masalah kesuburan pada pria diperkirakan 10-20 persennya berkaitan dengan sperma mereka. Tetapi jangan khawatir, ada sejumlah vitamin untuk membantu kesuburan pria sekaligus meningkatkan jumlah sperma.
Ahli endokrinologi reproduksi di Fertility Centres of Illinois, Juan Alvarez merekomendasikan multivitamin harian yang mencakup seng, asam folat, vitamin C, dan vitamin D bersama dengan beberapa suplemen lainnya.
Berikut ulasannya seperti dikutip dari Insider, Rabu:
1. Vitamin E.
Vitamin E tergolong antioksidan yang larut dalam lemak. Sebuah studi tahun 2011 menunjukkan vitamin E bersama dengan selenium bisa meningkatkan motilitas sperma pada pria yang tidak subur.The Mayo Clinic merekomendasikan vitamin E 15 mg/hari, dengan asupan tidak melebihi 180 mg, karena dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
2. Vitamin C
Vitamin C larut dalam air yang terlibat dalam metabolisme protein, di antara proses tubuh lainnya. Vitamin ini antioksidan yang dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.
Menurut ulasan tahun 2020, bukti klinis vitamin yang meningkatkan kesuburan pria paling banyak termasuk vitamin C, serta L-karnitin, vitamin E, dan seng. Alvarez merekomendasikan 1000-2000 mg vitamin C per hari.
3. L-karnitin
Sebuah tinjauan tahun 2012 menunjukkan L-karnitin dapat membantu meningkatkan kualitas sperma dan pergerakan sperma. Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) melaporkan, jumlah karnitin yang cukup dibuat oleh tubuh manusia, sehingga tidak ada rekomendasi makanan mengenai suplemen tersebut. Namun, beberapa penelitian tentang suplementasi karnitin menemukan, mengonsumsi 2 gram sehari selama 2 bulan meningkatkan motilitas sperma.
4. Vitamin D
Vitamin D termasuk larut lemak lain yang membantu mengurangi peradangan, menjaga kadar kalsium dan fosfat, dan mengatur pertumbuhan sel. Sebuah studi tahun 2017 menemukan, menambahkan lebih banyak vitamin D membantu mengontrol kadar kalsium, yang penting untuk motilitas sperma. Alvarez merekomendasikan 15 mikrogram vitamin D per hari.
5. Zinc
Zat ini terlibat dalam serangkaian proses yang memberi sperma kemampuan fisik untuk menyatu dan menembus sel telur. Sebuah tinjauan tahun 2016 melaporkan, kadar zinc yang rendah dikaitkan dengan infertilitas pria. Alvarez merekomendasikan multivitamin prenatal pria dengan zinc karena kemampuannya untuk meningkatkan produksi testosteron, jumlah sperma, dan fungsi sperma. NIH merekomendasikan tidak lebih dari asupan 40 mg zinc per hari, karena terlalu banyak dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya seperti muntah, diare, sakit kepala, dan gangguan sistem kekebalan.
6. Asam folat
Asam folat dapat membantu mengurangi kelainan sperma. The Mayo Clinic merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi tidak lebih dari 400 mikrogram per hari. Efek asam folat dan zinc pada kesuburan pria masih bisa diperdebatkan. Sebuah studi tahun 2020 oleh NIH tidak menemukan manfaat pada kualitas air mani pada pria yang mengonsumsi suplemen zinc dan asam folat.
Kapan harus ke dokter
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami masalah ereksi, nyeri atau benjolan di testis, berusia di atas 35 tahun, atau baru saja menjalani operasi yang melibatkan selangkangan, prostat, atau testis.
Kualitas sperma menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun. John Hopkins Medicine melaporkan, kelainan sperma yang menyebabkan pria kesulitan memproduksi sperma yang sehat dapat memengaruhi kesuburan. Ini mungkin disebabkan oleh penyakit genetik, infeksi, masalah hormon, dan faktor gaya hidup seperti konsumsi alkohol, rokok, dan ganja yang berlebihan.
Dokter di Inception Fertility, James Grifo mengatakan, untuk memeriksa faktor kesuburan pria, Anda harus menemui ahli urologi kesuburan untuk evaluasi dan pengujian lebih lanjut.
Para pakar kesehatan ini bisa membantu menemukan kelainan analisis air mani, kelainan anatomi, masalah ejakulasi, atau massa yang dirasakan di testis.
"Setiap pria yang mengalami infertilitas dapat memperoleh manfaat dari pemeriksaan urologi," kata Grifo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Ahli endokrinologi reproduksi di Fertility Centres of Illinois, Juan Alvarez merekomendasikan multivitamin harian yang mencakup seng, asam folat, vitamin C, dan vitamin D bersama dengan beberapa suplemen lainnya.
Berikut ulasannya seperti dikutip dari Insider, Rabu:
1. Vitamin E.
Vitamin E tergolong antioksidan yang larut dalam lemak. Sebuah studi tahun 2011 menunjukkan vitamin E bersama dengan selenium bisa meningkatkan motilitas sperma pada pria yang tidak subur.The Mayo Clinic merekomendasikan vitamin E 15 mg/hari, dengan asupan tidak melebihi 180 mg, karena dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
2. Vitamin C
Vitamin C larut dalam air yang terlibat dalam metabolisme protein, di antara proses tubuh lainnya. Vitamin ini antioksidan yang dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.
Menurut ulasan tahun 2020, bukti klinis vitamin yang meningkatkan kesuburan pria paling banyak termasuk vitamin C, serta L-karnitin, vitamin E, dan seng. Alvarez merekomendasikan 1000-2000 mg vitamin C per hari.
3. L-karnitin
Sebuah tinjauan tahun 2012 menunjukkan L-karnitin dapat membantu meningkatkan kualitas sperma dan pergerakan sperma. Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) melaporkan, jumlah karnitin yang cukup dibuat oleh tubuh manusia, sehingga tidak ada rekomendasi makanan mengenai suplemen tersebut. Namun, beberapa penelitian tentang suplementasi karnitin menemukan, mengonsumsi 2 gram sehari selama 2 bulan meningkatkan motilitas sperma.
4. Vitamin D
Vitamin D termasuk larut lemak lain yang membantu mengurangi peradangan, menjaga kadar kalsium dan fosfat, dan mengatur pertumbuhan sel. Sebuah studi tahun 2017 menemukan, menambahkan lebih banyak vitamin D membantu mengontrol kadar kalsium, yang penting untuk motilitas sperma. Alvarez merekomendasikan 15 mikrogram vitamin D per hari.
5. Zinc
Zat ini terlibat dalam serangkaian proses yang memberi sperma kemampuan fisik untuk menyatu dan menembus sel telur. Sebuah tinjauan tahun 2016 melaporkan, kadar zinc yang rendah dikaitkan dengan infertilitas pria. Alvarez merekomendasikan multivitamin prenatal pria dengan zinc karena kemampuannya untuk meningkatkan produksi testosteron, jumlah sperma, dan fungsi sperma. NIH merekomendasikan tidak lebih dari asupan 40 mg zinc per hari, karena terlalu banyak dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya seperti muntah, diare, sakit kepala, dan gangguan sistem kekebalan.
6. Asam folat
Asam folat dapat membantu mengurangi kelainan sperma. The Mayo Clinic merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi tidak lebih dari 400 mikrogram per hari. Efek asam folat dan zinc pada kesuburan pria masih bisa diperdebatkan. Sebuah studi tahun 2020 oleh NIH tidak menemukan manfaat pada kualitas air mani pada pria yang mengonsumsi suplemen zinc dan asam folat.
Kapan harus ke dokter
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami masalah ereksi, nyeri atau benjolan di testis, berusia di atas 35 tahun, atau baru saja menjalani operasi yang melibatkan selangkangan, prostat, atau testis.
Kualitas sperma menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun. John Hopkins Medicine melaporkan, kelainan sperma yang menyebabkan pria kesulitan memproduksi sperma yang sehat dapat memengaruhi kesuburan. Ini mungkin disebabkan oleh penyakit genetik, infeksi, masalah hormon, dan faktor gaya hidup seperti konsumsi alkohol, rokok, dan ganja yang berlebihan.
Dokter di Inception Fertility, James Grifo mengatakan, untuk memeriksa faktor kesuburan pria, Anda harus menemui ahli urologi kesuburan untuk evaluasi dan pengujian lebih lanjut.
Para pakar kesehatan ini bisa membantu menemukan kelainan analisis air mani, kelainan anatomi, masalah ejakulasi, atau massa yang dirasakan di testis.
"Setiap pria yang mengalami infertilitas dapat memperoleh manfaat dari pemeriksaan urologi," kata Grifo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021