Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan melibatkan sejumlah komunitas yang ada di daerah itu untuk bersama-sama membangkitkan pariwisata yang mengalami kelesuan selama setahun terakhir.
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak luar biasa terhadap sektor pariwisata di daerah ini, kami berusaha tahun ini bisa mulai bangkit untuk membantu perekonomian masyarakat," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bambang Haryo Suseno di Mentok, Sabtu.
Salah satu upaya untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, yaitu dengan memaksimalkan peran sejumlah komunitas yang sudah ada di daerah itu, seperti komunitas olahraga, otomotif, kesenian, komunitas bonsai dan lainnya.
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan para pengurus komunitas tersebut untuk bersama-sama menyusun agenda kegiatan bersama dan memasukkannya dalam kalender kegiatan tahunan," katanya.
Meskipun masih dalam skala kecil dan kemungkinan besar hanya akan melibatkan para penggemar dari dalam daerah dan regional, namun diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, khususnya para pelaku wisata.
Selain menggandeng komunitas, kata dia, Disparbud Bangka Barat pada 2021 juga telah menyiapkan beberapa rencana terkait kegiatan pelestarian budaya yang diharapkan mampu mendukung peningkatan kunjungan wisatawan.
"Berbagai kegiatan pelestarian budaya yang bisa menjadi daya tarik wisatawan datang ke Bangka Barat akan kami fasilitasi," ujarnya.
Pandemi COVID-19 yang berlangsung selama satu tahun terakhir berpengaruh terhadap menurunnya jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Bangka Barat.
Untuk jumlah kunjungan wisatawan pada 2019 mencapai 130.856 orang sedangkan pada 2020 turun menjadi 67.648 orang.
Penurunan tersebut berdampak pada jumlah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangka Barat dari sektor pariwisata, seperti sektor akomodasi, tingkat hunian dan jumlah kunjungan daya tarik wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak luar biasa terhadap sektor pariwisata di daerah ini, kami berusaha tahun ini bisa mulai bangkit untuk membantu perekonomian masyarakat," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bambang Haryo Suseno di Mentok, Sabtu.
Salah satu upaya untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, yaitu dengan memaksimalkan peran sejumlah komunitas yang sudah ada di daerah itu, seperti komunitas olahraga, otomotif, kesenian, komunitas bonsai dan lainnya.
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan para pengurus komunitas tersebut untuk bersama-sama menyusun agenda kegiatan bersama dan memasukkannya dalam kalender kegiatan tahunan," katanya.
Meskipun masih dalam skala kecil dan kemungkinan besar hanya akan melibatkan para penggemar dari dalam daerah dan regional, namun diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, khususnya para pelaku wisata.
Selain menggandeng komunitas, kata dia, Disparbud Bangka Barat pada 2021 juga telah menyiapkan beberapa rencana terkait kegiatan pelestarian budaya yang diharapkan mampu mendukung peningkatan kunjungan wisatawan.
"Berbagai kegiatan pelestarian budaya yang bisa menjadi daya tarik wisatawan datang ke Bangka Barat akan kami fasilitasi," ujarnya.
Pandemi COVID-19 yang berlangsung selama satu tahun terakhir berpengaruh terhadap menurunnya jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Bangka Barat.
Untuk jumlah kunjungan wisatawan pada 2019 mencapai 130.856 orang sedangkan pada 2020 turun menjadi 67.648 orang.
Penurunan tersebut berdampak pada jumlah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangka Barat dari sektor pariwisata, seperti sektor akomodasi, tingkat hunian dan jumlah kunjungan daya tarik wisata.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021