Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerima satu unit mesin oven kopi "Roosting" dari program "corporate social responsibility" (CSR) PT Bangka Asindo Agri (BAA).
Bupati Bangka Mulkan di Sungailiat, Senin mengatakan, mesin oven kapasitas 2,5 kilogram dengan waktu penggorengan selama satu jam itu akan ditempat di pusat galeri Rafika Duri untuk membantu penggiat pelaku usaha UMKM.
"Dengan tersedianya fasilitas mesin ini, membantu proses pelayanan bagi UMKM karena proses penggilingan dan pengorengan kopi sudah menggunakan teknologi tepat guna dengan energi listrik dan gas," jelasnya.
Bupati mengatakan, komoditi kopi sudah mulai dikembangkan oleh petani setempat meskipun masih dalam tahap awal dengan cakupan tanaman yang terbatas.
"Saya optimis, komoditi kopi akan berkembang karena umumnya masyarakat menikmati minuman kopi baik di rumah tangga maupun di kafe yang jumlahnya makin bertambah," katanya.
Dikatakan, dengan produksi kopi hasil panen petani kedepannya dapat mengurangi ketergantuan pasokan kopi dari daerah lain penghasil kopi.
Sementara Manager Keuangan PT BAA, Baverly mengatakan teknologi tepat guna mesin pengolahan kopi yang disalurkan ke pemerintah daerah adalah mesin yang baru pertama kali dibuat.
"Kopi yang diolah melalui mesin itu, akan menghasilkan kualitas bagus karena tingkat kematangan kopi saat di oven dapat disesuaikan temparatur suhu panasnya," katanya.
Dengan mesin ini pula kata dia, pelaku usaha dapat diuntukan dari segi waktu yang lebih efesian maupun biaya operasional karena cukup singkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Bupati Bangka Mulkan di Sungailiat, Senin mengatakan, mesin oven kapasitas 2,5 kilogram dengan waktu penggorengan selama satu jam itu akan ditempat di pusat galeri Rafika Duri untuk membantu penggiat pelaku usaha UMKM.
"Dengan tersedianya fasilitas mesin ini, membantu proses pelayanan bagi UMKM karena proses penggilingan dan pengorengan kopi sudah menggunakan teknologi tepat guna dengan energi listrik dan gas," jelasnya.
Bupati mengatakan, komoditi kopi sudah mulai dikembangkan oleh petani setempat meskipun masih dalam tahap awal dengan cakupan tanaman yang terbatas.
"Saya optimis, komoditi kopi akan berkembang karena umumnya masyarakat menikmati minuman kopi baik di rumah tangga maupun di kafe yang jumlahnya makin bertambah," katanya.
Dikatakan, dengan produksi kopi hasil panen petani kedepannya dapat mengurangi ketergantuan pasokan kopi dari daerah lain penghasil kopi.
Sementara Manager Keuangan PT BAA, Baverly mengatakan teknologi tepat guna mesin pengolahan kopi yang disalurkan ke pemerintah daerah adalah mesin yang baru pertama kali dibuat.
"Kopi yang diolah melalui mesin itu, akan menghasilkan kualitas bagus karena tingkat kematangan kopi saat di oven dapat disesuaikan temparatur suhu panasnya," katanya.
Dengan mesin ini pula kata dia, pelaku usaha dapat diuntukan dari segi waktu yang lebih efesian maupun biaya operasional karena cukup singkat.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021