Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengajak masyarakat di daerah itu untuk mengolah sampah menjadi bermanfaat dan memiliki nilai tambah.
"Melalui pengolahan sampah juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi sampah di lingkungan sekitar," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan limbah B3 DLH Belitung Luthfie Avian di Tanjung Pandan, Senin.
Hal ini disampaikan dia dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2021 dengan tema "Sampah menjadi bahan baku di tengah pandemi serta mengolah sampah menjadi berkat".
Menurut dia, jenis sampah yang bisa diolah oleh masyarakat, seperti sampah plastik dan kertas yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kerajinan serta sampah organik untuk diolah menjadi pupuk kompos.
"Misalnya ada masyarakat yang membuat tikar dari bahan baku limbah sedotan bekas dijual dengan harga mencapai Rp150 ribu," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku dan diolah menjadi berkah di tengah pandemi, maka akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dikatakan Lutfhie, dalam mendukung gerakan tersebut DLH Belitung telah menyiapkan program pemilahan sampah berhadiah, dimana masyarakat bisa menukarkan sampahmya dengan hadiah yang telah disiapkan.
Dirinya menilai antusias masyarakat untuk mulai memilah sampah dan menukarkan sampahnya dengan hadiah yang telah disiapkan.
"Contohnya pada saat acara puncak HPSN 2021 sampah yang berhasil dikumpulkan 131 kilogram sampah plastik, 23 kilogram sampah kaleng, dan 4,3 kilogram sampah kardus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Melalui pengolahan sampah juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi sampah di lingkungan sekitar," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan limbah B3 DLH Belitung Luthfie Avian di Tanjung Pandan, Senin.
Hal ini disampaikan dia dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2021 dengan tema "Sampah menjadi bahan baku di tengah pandemi serta mengolah sampah menjadi berkat".
Menurut dia, jenis sampah yang bisa diolah oleh masyarakat, seperti sampah plastik dan kertas yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kerajinan serta sampah organik untuk diolah menjadi pupuk kompos.
"Misalnya ada masyarakat yang membuat tikar dari bahan baku limbah sedotan bekas dijual dengan harga mencapai Rp150 ribu," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku dan diolah menjadi berkah di tengah pandemi, maka akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dikatakan Lutfhie, dalam mendukung gerakan tersebut DLH Belitung telah menyiapkan program pemilahan sampah berhadiah, dimana masyarakat bisa menukarkan sampahmya dengan hadiah yang telah disiapkan.
Dirinya menilai antusias masyarakat untuk mulai memilah sampah dan menukarkan sampahnya dengan hadiah yang telah disiapkan.
"Contohnya pada saat acara puncak HPSN 2021 sampah yang berhasil dikumpulkan 131 kilogram sampah plastik, 23 kilogram sampah kaleng, dan 4,3 kilogram sampah kardus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021