Pangkalpinang (Antara Babel) - Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) di Provinsi Bangka Belitung (Babel), fokus mengawasi dan menekan praktik penyelundupan pasir dan balok timah di daerah itu.

"Potensi penyelundupan timah ke negara lain di perairan Bangka Belitung cukup tinggi," kata Komandan Danlanal Babel, Letkol Laut (P) Hendra Kesuma di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan, Babel merupakan daerah penghasil timah terbesar di dunia sangat berpotensi terjadinya praktik kejahatan penyelundupan timah yang akan merugikan masyarakat dan pemerintah.

"Penyelundupan timah di daerah ini hanya sebatas sebagai alur keluar saja," ujarnya.

Berdasarkan informasi masyarakat yang diterima, kata dia, praktik penyelundupan terjadi di luar pulau, seperti Pulau Belitung, karena daerah tersebut dekat dengan wilayah Batam, Malaysia dan Singgapura.

"Saat ini, kami sedang menyelidiki lebih jauh terkait laporan dari masyarakat ini, sehingga praktik penyelundupan dapat dicegah," ujarnya.

Untuk mengoptimalkan penyelidikan ini, kata dia, pihaknya telah menerjunkan tim intelijen di titik-titik rawan penyelundupan timah tersebut.

Selain itu, membentuk pos-pos pengawasan dan pengamanan untuk memudahkan masyarakat melapor tindak kejahatan di laut.

"Kami terus berupaya menekan penyelundupan timah, barang ilegal dengan meningkatkan pengawasan dan pengamanan laut ini," ujarnya.

Provinsi Bangka Belitung merupakan wilayah kepulauan yang memiliki sumber daya mineral timah di Indonesia ditemukan tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka, Belitung, Singkep, Karimun dan Kundur.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015