Pangkalpinang (ANTARA) - Elekta Research Center Universitas Pertiba (Uniper) mengatakan mayoritas masyarakat Kota Pangkalpinang menolak praktik politik uang menjelang hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ulang 2025.
Berdasarkan hasil survei, sebanyak 62,06 persen responden menyatakan tidak bersedia menerima uang untuk memilih pasangan calon (paslon) tertentu, hanya 25,66 persen yang bersedia, sementara 12,28 persen tidak menjawab.
Mayoritas warga juga menilai tidak ada indikasi praktik politik uang dari tim sukses paslon menjelang pemungutan suara. Sebanyak 60,74 persen responden menyebut tidak ada indikasi, 19,87 persen mengaku mendengar ada praktik tersebut, dan 19,39 persen tidak mengetahui.
Selain itu, antusiasme warga untuk berpartisipasi semakin meningkat. Tingkat partisipasi pemilih diproyeksikan naik dari 85,94 persen pada survei sebelumnya menjadi 88,25 persen setelah penetapan nomor urut paslon.
Survei dilakukan pada 16–20 Agustus 2025 dengan melibatkan 51 relawan dan 1.243 responden di 42 kelurahan. Pengambilan sampel menggunakan metode stratified multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error ±3,08 persen.
Baca juga: Elekta Research Center paparkan hasil survei persepsi masyarakat pasca debat pertama Pilkada ulang
Hasil survei juga mencatat 79,49 persen warga menilai kinerja KPU Kota Pangkalpinang dalam menyelenggarakan Pilkada ulang sudah baik, hanya 6,92 persen menilai kurang baik, sementara 13,6 persen tidak memberikan pendapat. Dari sisi kampanye, 74,33 persen menilai kegiatan paslon berjalan baik, 9,81 persen menilai kurang, dan 15,85 persen tidak tahu.
Tingkat pengetahuan politik masyarakat terbilang tinggi, dengan 83,27 persen responden sudah mengetahui pasangan calon beserta nomor urutnya. Keyakinan pemilih juga cukup kuat, tercatat 35,8 persen sangat yakin dengan pilihannya, 39,34 persen yakin, dan 24,86 persen masih ragu.
Direktur Elekta Research Center Uniper, Divo Dharma Silalahi, dalam keterangan yang diterima di Pangkalpinang, Kamis (21/8), menilai hasil survei ini menunjukkan kedewasaan politik masyarakat Pangkalpinang.
Baca juga: Elekta Research Center Uniper: 85,94 persen warga Pangkalpinang siap ikut Pilkada ulang 2025
“Peningkatan partisipasi menjadi sinyal bahwa Pilkada ulang memiliki legitimasi kuat di mata publik. Selain itu, penolakan mayoritas warga terhadap praktik politik uang menunjukkan kesadaran politik yang semakin dewasa,” ujarnya.
Divo menambahkan, meski dukungan partai besar memberi keuntungan elektoral, faktor kedekatan emosional dengan pemilih dan kualitas kampanye tetap berpengaruh terhadap hasil akhir Pilkada.
Selain merilis hasil survei, Elekta Research Center Uniper juga akan menggelar quick-real count Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang 2025 di Uniper Café Universitas Pertiba pada Rabu, 27 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB. Acara ini diharapkan menjadi ruang publik yang transparan untuk memantau proses penghitungan suara secara cepat sekaligus memperkuat praktik demokrasi yang sehat dan berintegritas.
Baca juga: Elekta Research Center Uniper survei 900 warga Pangkalpinang jelang Pilkada ulang 2025
