Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu mendukung pertumbungan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah usahanya melalui program sosial "Common Reporting Standard" (CRS).

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bangka Restunemi di Sungailiat, Kamis mengatakan, perusahaan kelapa sawit memiliki peran penting dalam  mendukung pertumbuhan sektor UMKM  di wilayah usahanya yang tersebar hampir di seluruh kecamatan.

"Saya sudah menyampaikan ke salah satu perusahaan kelapa sawit investor asal Korea PT THEP agar berperan membantu UMKM seperti bantuan sertifikasi halal, pemasaran mau pun peningkatan sumber daya pelaku UMKM," katanya.

Pihaknya berharap perusahaan kelapa sawit lainnya juga mempunyai kepedulian terhadap kesejahteraan melalui pemberdayaan usaha masyarakat sekitar.

Menurut dia, sertifikat halal yang diterbitkan oleh lembaga POM MUI untuk produk UMKM menjadi hal penting sebagai bukti legalitas jaminan suatu produk, hanya saja belum semua produk UMKM terutama makanan olahan memiliki sertifikat halal karena biaya yang cukup mahal mencapai Rp4 juta.

Dari 34.113 UMKM di Kabupaten Bangka yang tersebar di delapan kecamatan tercatat, baru 185 produk makanan olahan termasuk pemotongan hewan UMKM yang memiliki sertifikat halal.

"Pemasaran produk UMKM juga memerlukan dukungan pihak perusahaan kepala sawit seperti menyediakan sarana promosi seperti halnya yang sudah disedikan pemerintah daerah melalui galeri 'Rafika Duri'," katanya.

Sektor UMKM yang menjangkau sampai ke pelosok daerah mempunyai peran penting terhadap pertumbuhan ekonomi nasional seperti perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja masyarakat lokal. UMKM sebagai penyedia jaring pengamanan terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021