Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Bulog Subdivre Bangka Provinsi Bangka Belitung, Nur Untung Wahyudi mengharapkan pengelola pelabuhan memprioritaskan bongkar beras untuk menjaga kualitas beras bersubsidi tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bangka Belitung, untuk memfasilitasi percepatan bongkar beras bulog di pelabuhan," kata Nur Untung Wahyudi di Pangkalpinang, Senin.

Selama ini, kata dia, banyak kendala untuk memenuhi kebutuhan stok beras di Subdivre Bangka dan Belitung, karena pasokan beras didatangkan dari daerah lain, baik beras hasil pengadaan dalam negeri maupun dari luar negeri.

Kendala dalam penyediaan stok beras diantaranya, sangat tergantung kondisi laut, keterbatasan Pelabuhan Pangkalbalam yang hanya mampu disandari kapal dengan kapasitas maksimal 2.000 ton.

Selain itu, kesibukan di Pelabuhan Pangkalbalam yang menyebabkan kapal pengangkut beras harus menunggu lama, sehingga kecepatan bongkar berjalan lambat.

"Bongkar beras di pelabuhan lama, sehingga mempengaruhi kualitas beras yang memburuk, karena kondisi penyimpanan beras di dalam kapal yang lembab," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan adanya prioritas sandar kapal dan bongkar beras ini, sehingga masyarakat tidak lagi mengeluhkan kualitas beras yang kurang baik.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak pelabuhan, namun tetap saja tidak ada prioritas sandar kapal dan bongkar beras ini," ujarnya.

Ia berharap, koordinasi dengan pemerintah provinsi ini akan membuahkan hasil yang baik dan pihak pelabuhan dapat memprioritaskan serta mempercepat bongkar beras ini.

"Kami berupaya untuk menjaga mutu beras, sehingga beras yang disalurkan kepada masyarakat berkualitas dan menyehatkan," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015