PLN UIW Babel memenuhi kebutuhan listrik untuk tujuh tambak udang di pulau Bangka dengan total daya sebesar 2,3 juta volt ampere (VA). Hal ini merupakan wujud komitmen PLN untuk mendorong industri tambak melalui program Electrifying Agriculture.

Hadirnya listrik PLN diharapkan dapat meningkatkan hasil panen tambak udang guna memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

Ketujuh tambak udang tersebut antara lain PT Budidaya Tropisindo, Tambak Udang (TU) Feny Gunawan, PT Shrimpi Daya Lestari, TU Yayasan Mahad Islam, TU Khoirul Haq, CV Mavindo Karya Lestari, dan TU Hendri. 

Tujuh pelanggan tersebut menggunakan layanan premium silver sehingga lebih andal. Dengan layanan tersebut pelanggan diberi fasilitas berupa pembangunan jaringan ekspres tegangan menengah. Selain itu, terdapat sistem dua penyulang yang difungsikan untuk menyuplai listrik ke pelanggan, sehingga pelanggan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya lebih besar untuk kebutuhan genset dengan bahan bakar minyaknya 

Dengan tambahan tersebut, kini sebanyak 459 pelanggan di Bangka Belitung dilayani dengan layanan premium, dengan 112 diantaranya untuk kebutuhan tambak udang. 

Salah satu pemilik tambak udang, Martin mengungkapkan vitalnya pasokan listrik untuk kebutuhan industri tambak udang. 

"Kebetulan kami baru membuka delapan kolam tambak udang, maka kami percayakan listrik ke PLN. Sebab listrik ini yang utama dalam industri tambak udang, mulai dari kebutuhan pompa sedot air, reservoir, hingga kebutuhan kolam itu sendiri," kata Martin. 

Dirinya menambahkan permintaan udang untuk konsumsi di negara-negara seperti Amerika, Australia, Jepang, China cukup tinggi. 

"Kedepan kami berharap produktivitas dapat meningkat sehingga bisa menambah kapasitas kolam, target kami 40 kolam," imbuh Martin. 

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung, Amris Adnan menyampaikan bahwa layanan listrik bagi tambak udang merupakan wujud komitmen PLN untuk mendorong industri tambak melalui program Electrifying Agriculture.

"Kami ingin hadirnya listrik dapat mendorong produktivitas yang tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Amris. 

Dirinya juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan para pelaku usaha kepada layanan PLN.

"Kami berterima kasih kepada para investor tambak udang yang sudah memercayakan listriknya ke PLN semoga produksinya semakin meningkat dengan penyambungan ini," ungkapnya.

Pihaknya mengungkapkan bahwa tambak udang adalah sektor yang mampu menyerap produksi energi ditengah pandemi. 

Penyambungan listrik ini menggambarkan adanya geliat ekonomi yang terus tumbuh dari hari ke hari di Bangka Belitung. Tercatat demand listrik tertinggi di sistem Bangka mencapai 167 MW atau naik 4,3 persen dari demand rata-rata harian sebesar 160 MW. 

Untuk itu, sebagai langkah antisipasi lonjakan permintaan listrik pada beberapa tahun ke depan, PLN mengupayakan percepatan pembangunan kabel laut tegangan tinggi yang akan menghubungkan Pulau Sumatera dan pulau Bangka.

Kabel laut yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021 ini akan ditarik dari Kabupten Banyu Asin, Sumatera Selatan ke Kabupaten Bangka Barat. Kabel laut tersebut akan terbentang sepanjang 36 Kms.

"Kami mohon dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat Bangka Belitung, agar pembangunan ini berjalan lancar, sehingga Bangka Belitung akan menjadi satu dengan Sumatera dalam satu sistem kelistrikan," ujar Amris.

Program electrifying agriculture merupakan bagian dari semangat transformasi PLN pilar Customer Focus dan Innovative dalam meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau dan andal untuk masyarakat indonesia tak hanya di sektor pertanian, melainkan di sektor lain seperti sektor tambak, perikanan, perkebunan dan peternakan.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021