Muntok (Antara Babel) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung akan mengevaluasi jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menyukseskan pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati yang rencananya digelar pada Desember 2015.

"Pada monitoring Pemilu 2014 kami mendapati beberapa TPS tidak efektif karena jumlah pemilih sedikit, kemungkinan pada pilkada nanti akan kami gabungkan ke TPS terdekat," kata Ketua KPU Kabupaten Bangka Barat, Martono di Muntok, Rabu.

Ia menerangkan, berdasarkan pengalaman pemilu tahun lalu, kemungkinan TPS akan dikurangi sekitar 20 lokasi dengan berbagai pertimbangan agar lebih efektif dan efisiensi anggaran.

Ia mengatakan, pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 jumlah TPS di daerah itu sebanyak 379 lokasi yang tersebar di enam kecamatan, dan diperkirakan pada Pilkada 2015 akan dikurangi menjadi sekitar 360 lokasi.

"Ada beberapa lokasi TPS yang jarak lokasinya berdekatan dan jumlah mata pilihnya jika digabungkan tidak lebih  kurang dari 500 akan digabungkan, salah satu contohnya TPS yang berlokasi di Desa Mayang," kata dia.

Ia mengatakan, dua TPS di desa tersebut jaraknya cukup dekat dan jika digabungkan jumlah pemilihnya tidak lebih dari 500 orang.

Pada Pemilu Presiden 2014, dua TPS tersebut sudah selesai pemungutan suaranya sekitar pukul 10.00 WIB karena jumlah pemilihnya sedikit, padahal di TPS lain masih ramai hingga akhir waktu pencoblosan.

"Pada Pilkada nanti TPS seperti itu akan kami gabungkan, namun penggabungan TPS berdasarkan jumlah pemilih ini tidak berlaku untuk TPS di lokasi terpencil, karena faktor jarak," kata dia.

Ia khawatir jika TPS terpencil digabungkan, akan berdampak pada turunnya animo pemilih datang ke TPS.

"Sampai saat ini kami masih mempertimbangkan pengurangan jumlah TPS agar tidak memberi dampak pada meningkatnya jumlah golput, karena pada dasarnya kami ingin pada Pilkada 2015 berjalan sukses," kata Martono.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015