Anggota DPRD Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Bebby Naulifa menilai Ramadan tahun 1442 Hijriah, masyarakat Kota Pontianak khususnya lebih berdamai dengan COVID-19.
"Meskipun begitu, masyarakat harus tetap menyadari pentingnya dalam menerapkan protokol kesehatan, yang tentunya seiring dengan program vaksinasi COVID-19 nasional yang masih terus berjalan," kata Bebby Naulifa di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, perilaku masyarakat khususnya di Kota Pontianak yang telah menyadari pentingnya menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas sebagai bentuk antisipasi penularan COVID-19.
"Ternyata berimbas pada kondisi bulan Ramadhan tahun ini yang jauh lebih kondusif dibanding tahun sebelumnya," ujar Bebby Naulifa yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Pontianak itu.
Menurut dia, dengan kondisi tersebut, maka Pemerintah Kota Pontianak saat ini tidak hanya memperkenankan masyarakat melakukan buka puasa bersama, juga telah mengizinkan shalat tarawih serta tadarus berjamaah di Masjid, namun juga membolehkan masyarakat membuka Pasar Juadah.
"Sehingga kami melihat masyarakat lebih berdamai dengan COVID-19. Berdamai di sini bukan berarti menyerah, namun menyesuaikan diri dengan kedisiplinan yang tinggi untuk menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19," katanya.
Bebby menambahkan kebijakan ini juga sesuai arahan presiden yang menyatakan masalah kesehatan menjadi yang utama, namun aspek non medis juga sebagai prioritas untuk dilaksanakan. "Sehingga, produktivitas ekonomi dan industri serta dunia usaha tetap harus berjalan menggerakkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono selaku Ketua Satgas COVID-19 Kota Pontianak mempersilakan atau mengizinkan kepada masyarakat yang ingin membuka Pasar Juadah selama bulan Ramadan 1442 Hijriah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Pasar juadah yang dibuka bulan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 ini, kata Edi, menjadi kesempatan masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi, sehingga ekonomi tetap bergerak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Meskipun begitu, masyarakat harus tetap menyadari pentingnya dalam menerapkan protokol kesehatan, yang tentunya seiring dengan program vaksinasi COVID-19 nasional yang masih terus berjalan," kata Bebby Naulifa di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, perilaku masyarakat khususnya di Kota Pontianak yang telah menyadari pentingnya menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas sebagai bentuk antisipasi penularan COVID-19.
"Ternyata berimbas pada kondisi bulan Ramadhan tahun ini yang jauh lebih kondusif dibanding tahun sebelumnya," ujar Bebby Naulifa yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Pontianak itu.
Menurut dia, dengan kondisi tersebut, maka Pemerintah Kota Pontianak saat ini tidak hanya memperkenankan masyarakat melakukan buka puasa bersama, juga telah mengizinkan shalat tarawih serta tadarus berjamaah di Masjid, namun juga membolehkan masyarakat membuka Pasar Juadah.
"Sehingga kami melihat masyarakat lebih berdamai dengan COVID-19. Berdamai di sini bukan berarti menyerah, namun menyesuaikan diri dengan kedisiplinan yang tinggi untuk menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19," katanya.
Bebby menambahkan kebijakan ini juga sesuai arahan presiden yang menyatakan masalah kesehatan menjadi yang utama, namun aspek non medis juga sebagai prioritas untuk dilaksanakan. "Sehingga, produktivitas ekonomi dan industri serta dunia usaha tetap harus berjalan menggerakkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono selaku Ketua Satgas COVID-19 Kota Pontianak mempersilakan atau mengizinkan kepada masyarakat yang ingin membuka Pasar Juadah selama bulan Ramadan 1442 Hijriah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Pasar juadah yang dibuka bulan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 ini, kata Edi, menjadi kesempatan masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi, sehingga ekonomi tetap bergerak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021