Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan bahwa disiplin warga masih rendah dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.

"Selama puasa Ramadhan ini, kasus suspek dan orang kontak erat dengan pasien COVID-19 naik karena meningkatnya mobilitas masyarakat," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Bangka Belitung Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Minggu.

"Mobilitas masyarakat yang meningkat ini tidak diiringi kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan sehingga memicu peningkatan kasus COVID-19," ia menambahkan.

Ia mengatakan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat Bangka Belitung memakai masker hanya 55 persen, lebih rendah dari rerata nasional 87,63 persen.

Angka kepatuhan menjaga jarak dan menghindari tempat keramaian, ia melanjutkan, juga hanya 52,90 persen, lebih rendah dari rerata nasional 86,55 persen.

"Penerapan prokes yang masih rendah ini tentunya berdampak terhadap angka kasus penularan COVID-19, yang terus meningkat selama bulan Ramadhan ini," katanya.

Ia kembali mengingatkan warga agar disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M plus (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan) agar terhindar dari infeksi virus corona tipe baru.

"Lebih mendisiplinkan diri menerapkan protokol kesehatan agar tidak ada lagi kasus baru, " katanya. 

Guna mengendalikan penularan COVID-19, ia menjelaskan, pemerintah terus melakukan pemeriksaan, pelacakan kasus, dan penanganan pasien.

Hingga Sabtu (24/2) malam, menurut dia, pengawasan dilakukan pada 24.234 warga yang melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19 guna mencegah penularan virus lebih lanjut. Pemantauan juga dilakukan pada 7.880 orang yang masuk dalam kategori suspek COVID-19.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021