Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak temukan kandungan zat berbahaya pada sample makanan takjil Ramadhan di Kota Sungailiat, Bangka.

Kepala Balai POM Pangkalpinang, Hermanto di Sungailiat, Senin mengatakan, 25 sample makan dari empat lokasi pedagang takjil Ramadhan, tidak ditemukan penggunaan zat makanan berbahaya sehingga dinyatakan aman dikonsumsi masyarakat.

"Dari hasil uji sample menu takjil berbuka puasa, kami tidak menemukan penggunaan zat berbahaya baik kandungan hodamin B, borak, formalin maupun metanil yellow," jelasnya.

Hermanto menyarankan keseluruh pedagang takjil Ramadhan, agar tetap menjaga kebersihan mulai dari proses pengolahan makanan sampai penjualan meskipun diketahui tidak menggunakan zat berbahaya.

"Kebersihan lingkungan harus benar-benar perhatikan seluruh pedagang, jangan sampai ada lalat begitu pula kondisi santisasi juga tetap harus diperhatikan," katanya.

Dia menegaskan, akan melakukan uji sample makanan takjil yang sama di daerah lain setelah kota Pangkalpinang dan Kota Sungailiat guna memastikan tidak ada penggunaan zat berbahaya pada makanan olahan takjil lebaran.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr. Then Suyanti memberikan apresiasi kepada takjil di daerahnya yang mengutamakan kesehatan dengan tidak menggunakan zat berbahaya baik pengawet atau pewarna berbahaya.

"Secara berkala kami melakukan pengawasan dan pembinaan kesehatan makanan olahan kepada pelaku  usaha mikro kecil dan menengah," katanya.

Dikatakan, pihaknya melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk izin higienis makanan olahan yang masa berlakunya enam sampai satu tahun.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021