Satuan gugus tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyarankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Kecamatan Sungailiat dan Kecamatan Pemali.
"Saya sarankan pemerintah Kecamatan Sungailiat dan Kecamatan Pemali untuk melakukan PPKM skala mikro atau isolasi mandiri karena dua wilayah kecamatan tersebut diketahui angka kasus COVID-19 cukup tinggi dibandingkan wilayah kecamatan lain," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Kamis.
Dari total 2.816 kasus COVID-19 di Kabupaten Bangka, tercacat 1.261 kasus berada di wilayah Kecamatan Sungailiat, 423 kasus di wilayah Kecamatan Pemali serta sisa kasusnya tersebar di wilayah kecamatan lain.
"PPKM skala mikro dapat diterapkan jika ditemukan 10 kasus lebih di desa atau kelurahan, pemerintah desa atau kelurahan berkewajiban menyediakan tempat karantina bagi warganya yang positif COVID-19," jelasnya.
Dikatakan, kebutuhan pasien atau warga yang diisolasi menjadi tanggung jawab pemerintah desa atau kelurahan untuk memenuhinya, bekerjasama dengan puskesmas setempat dan pihak personel bhabinkamtibmas dan bhabinsa.
"Penyebaran kasus COVID-19 setiap harinya masih ditemukan dan hari ini terdata 41 warga dinyatakan positif COVID-19 dan satu pasien asal Mendo Barat meninggal dunia di rumah sakit," kata Boy Yandra.
Berdasarkan data informasi COVID-19 Kabupaten Bangka, sampai dengan Kamis (29/4) total kasus sebanyak 2.816 orang, 2.570 sembuh serta 44 pasien COVID-19 meninggal dunia termasuk seorang pasien yang meninggal dunia hari ini inisial Hr (42) perempuan asal Mendo Barat.
Menurutnya, 44 pasien COVID-19 yang meninggal dunia masing - masing dari Kecamatan Sungailiat sebanyak 19 orang, Belinyu sebanyak empat orang.
Kecamatan Mendo Barat empat orang, Kecamatan Pemali lima orang Kecamatan Merawang dua orang, Riau Silip tiga orang dan Kecamatan Puding Besar sebanyak tiga orang dan Kecamatan Bakam empat orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Saya sarankan pemerintah Kecamatan Sungailiat dan Kecamatan Pemali untuk melakukan PPKM skala mikro atau isolasi mandiri karena dua wilayah kecamatan tersebut diketahui angka kasus COVID-19 cukup tinggi dibandingkan wilayah kecamatan lain," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Kamis.
Dari total 2.816 kasus COVID-19 di Kabupaten Bangka, tercacat 1.261 kasus berada di wilayah Kecamatan Sungailiat, 423 kasus di wilayah Kecamatan Pemali serta sisa kasusnya tersebar di wilayah kecamatan lain.
"PPKM skala mikro dapat diterapkan jika ditemukan 10 kasus lebih di desa atau kelurahan, pemerintah desa atau kelurahan berkewajiban menyediakan tempat karantina bagi warganya yang positif COVID-19," jelasnya.
Dikatakan, kebutuhan pasien atau warga yang diisolasi menjadi tanggung jawab pemerintah desa atau kelurahan untuk memenuhinya, bekerjasama dengan puskesmas setempat dan pihak personel bhabinkamtibmas dan bhabinsa.
"Penyebaran kasus COVID-19 setiap harinya masih ditemukan dan hari ini terdata 41 warga dinyatakan positif COVID-19 dan satu pasien asal Mendo Barat meninggal dunia di rumah sakit," kata Boy Yandra.
Berdasarkan data informasi COVID-19 Kabupaten Bangka, sampai dengan Kamis (29/4) total kasus sebanyak 2.816 orang, 2.570 sembuh serta 44 pasien COVID-19 meninggal dunia termasuk seorang pasien yang meninggal dunia hari ini inisial Hr (42) perempuan asal Mendo Barat.
Menurutnya, 44 pasien COVID-19 yang meninggal dunia masing - masing dari Kecamatan Sungailiat sebanyak 19 orang, Belinyu sebanyak empat orang.
Kecamatan Mendo Barat empat orang, Kecamatan Pemali lima orang Kecamatan Merawang dua orang, Riau Silip tiga orang dan Kecamatan Puding Besar sebanyak tiga orang dan Kecamatan Bakam empat orang.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021