Pangkalpinang (Antara Babel) - Peserta program Keluarga Berencana (KB) baru yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) pada 2014 sebanyak 5.000 jiwa atau tidak mencapai target yang ditetapkan 10.352 jiwa.

"Pencapaian peserta KB menggunakan alat kontrasepsi MKJP seperti IUD, MOW, implant dan MOP masih kurang atau hanya mencapai 48,3 persen," kata Kabid Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Babel, Mediheryanto di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan, sebanyak 5.000 jiwa peserta MKJP tersebut dengan rincian peserta IUD sebanyak 1.511 jiwa (51,8 persen) dari target 2.915 jiwa, MOW 682 jiwa (242,7 persen) dari target 281 jiwa.

Selanjutnya, peserta MKJP menggunakan implant hanya tercapai 2.708 jiwa (38,4 persen) dari target 7.059 jiwa, MOP sebanyak 99 jiwa (102,1 persen) dari target 97 peserta.

"Kami terus berupaya agar masyarakat khususnya pasangan usia subur untuk mengunakan MKJP ini untuk mengatur kelahiran anaknya," ujarnya.

Sementara itu, peserta KB baru non-MKJP mencapai 32.576 jiwa atau melebihi target 31.722 jiwa.

Sebanyak 32.576 jiwa tersebut dengan rincian 20.503 jiwa menggunakan suntik, 10.219 menggunakan pil dan 1.854 peserta KB baru menggunakan kondom.

"Saat ini masyarakat masih meminati menggunakan suntik, pil dan kondom untuk mencegah kehamilannya," ujarnya.

Menurut dia, selama ini masyarakat belum memahami MKJP tersebut secara jelas sehingga jumlah pesertanya masih kurang. Metode ini bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk karena sifatnya jangka panjang, berbeda dengan metode hormonal.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan pencapaian peserta kb baru MKJP, melalui pelatihan PLKB, tokoh masyarakat, mitra kerja (bidan) dan TNI untuk dapat meningkatkan pencapaian peserta KB baru MKJP tahun ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015