Pangkalpinang (Antara Babel) - Sebanyak 120 personel Polresta Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengawal aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) di Gedung DPRD Provinsi Babel.
"Aksi demo ratusan mahasiswa tersebut aman terkendali," kata Kapolres Pangkalpinang, AKBP Nur Rhomdoni usai aksi demontrasi mahasiswa di Gedung DPRD Babel, Kamis.
Sekitar 200 mahasiswa UBB berdemontrasi menuntut Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi untuk meminta maaf atas pernyataan yang dinilai merugikan UBB.
Selain itu, mereka meminta Ketua DPRD Babel untuk memberhentikan Amri Cahyadi secara tidak hormat karena pernyataannya di media massa tidak etis.
Unjuk rasa tersebut sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, karena pihak DPRD tidak bisa menghadirkan Amri Cahyadi, karena sedang mengikut rapat di Jakarta.
Pengamanan dilakukan secara berlapis, garis depan pengamanan dilakukan oleh anggota Sat Shabara kemudian Anggota Sat Pol PP dan barisan terakhir pengamanan dilakukan oleh Polwan serta aparat berpakaian preman.
"Memang tadi sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara aparat dengan mahasiswa dan itu merupakan hal yang biasa," kata Kapolres.
Ia mengatakan, dalam pengamanan aksi demonstrasi ini tidak menggunakan kendaraan taktis karena aksi demonstrasi masih terkendali.
"Jika aksi ini sudah anarkis, maka kami akan menindak tegas demontran sesuai yang berlaku," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Aksi demo ratusan mahasiswa tersebut aman terkendali," kata Kapolres Pangkalpinang, AKBP Nur Rhomdoni usai aksi demontrasi mahasiswa di Gedung DPRD Babel, Kamis.
Sekitar 200 mahasiswa UBB berdemontrasi menuntut Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi untuk meminta maaf atas pernyataan yang dinilai merugikan UBB.
Selain itu, mereka meminta Ketua DPRD Babel untuk memberhentikan Amri Cahyadi secara tidak hormat karena pernyataannya di media massa tidak etis.
Unjuk rasa tersebut sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, karena pihak DPRD tidak bisa menghadirkan Amri Cahyadi, karena sedang mengikut rapat di Jakarta.
Pengamanan dilakukan secara berlapis, garis depan pengamanan dilakukan oleh anggota Sat Shabara kemudian Anggota Sat Pol PP dan barisan terakhir pengamanan dilakukan oleh Polwan serta aparat berpakaian preman.
"Memang tadi sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara aparat dengan mahasiswa dan itu merupakan hal yang biasa," kata Kapolres.
Ia mengatakan, dalam pengamanan aksi demonstrasi ini tidak menggunakan kendaraan taktis karena aksi demonstrasi masih terkendali.
"Jika aksi ini sudah anarkis, maka kami akan menindak tegas demontran sesuai yang berlaku," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015