Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong koperasi mengembangkan usaha selain simpan pinjam agar mampu mendukung perkembangan ekonomi anggota dan masyarakat sekitar.

"Koperasi memiliki ruang cukup luas untuk pengembangan usaha dengan menyesuaikan potensi yang dimiliki para anggota dengan tetap memerhatikan peluang pasar," kata Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat Ichsan Syaufani di Mentok, Rabu.

Selama ini koperasi selalu identik dengan usaha simpan pinjam karena berbagai keterbatasan sumber daya manusia dan permodalan yang dimiliki.

"Perlu adanya terobosan dari para pengurus karena koperasi tetap memiliki peluang besar untuk mengembangkan bisnis, misalnya berbagai program yang berhubungan dengan program pemerintah, seperti bidang pertanian dan pengadaan bahan pangan pokok," katanya.

Menurut dia, pengembangan usaha selain simpan pinjam akan memberikan peluang alternatif guna meningkatkan perekonomian para anggota dan warga yang ada di daerah itu.

Ichsan mengatakan, salah satu terobosan yang dilakukan Koperasi Warga Peltim (KWP) di Mentok yang mengembangkan beberapa usaha bisa menjadi salah satu contoh yang bisa ditiru para pengurus koperasi lain.

"KWP mulai tahun kemarin sudah membuka beberapa usaha dengan menyesuaikan kemampuan anggota dan peluang pasar, seperti penginapan dan rumah makan modern," katanya.

Terobosan baru itu cukup bagus dan bisa mendukung upaya pemerintah daerah yang saat ini sedang berusaha memajukan sektor pariwisata.

Sektor Pariwisata, kata dia, tidak bisa hanya mengandalkan atau membangun destinasi, namun juga perlu dukungan sektor lain, seperti infrastruktur, fasilitas, kuliner, dan masyarakat yang ramah terhadap para wisatawan.

Untuk saat ini pemerintah tidak mampu bergerak sendiri dalam upaya memajukan pariwisata, sehingga butuh dukungan dari sektor lain dan masyarakat agar bisa bersama-sama memajukan kepariwisataan daerah.

"KWP dengan badan usaha koperasi memiliki inisiatif yang perlu mendapatkan dukungan, kami selalu siap memberikan pendampingan untuk mendukung pengembangan usaha koperasi di daerah ini," katanya.

Sementara itu, Manajer KWP, Bardar mengatakan usaha yang dijalankan diharapkan bisa berkembang dan bisa menjadi pilihan bagi wisatawan atau pelaku bisnis yang berkunjung dan ingin menginap di ujung barat Pulau Bangka.

"Kami mengedepankan kualitas pelayanan yang baik, fasilitas memadai dan harga kompetitif, KWP Hotel dan Resto bisa menjadi pilihan," kata Bardar.

Selain mengembangkan hotel dan resto, KWP juga menyediakan gedung serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan seminar, rapat, atau pernikahan.

Pada awal berdirinya, bidang usaha KWP adalah koperasi simpan pinjam antaranggota, namun seiring berjalannya waktu bidang usaha mulai beragam, bahkan saat ini sudah memiliki tujuh jenis unit usaha, yaitu usaha simpan pinjam, pengadaan barang dan jasa, pengadaan tenaga kerja, sewa kendaraan, sewa gedung, katering, dan perhotelan.

Menurut Petugas Penyuluh Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat, Ridwan Shoim Hidayat, usaha yang dikembangkan KWP bisa menjadi contoh bagi ratusan koperasi lain yang ada di daerah itu.

"Terobosan ini dilakukan pengurus yang berusaha mengambil peran aktif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat," kata Ridwan Shoim.

Menurut dia, salah satu dasar dibentuknya koperasi yaitu untuk memperkokoh perekonomian anggota dan KWP sudah cukup berani dan teruji dalam hal tersebut.

Koperasi yang beralamat di Jalan Raya Peltim, Mentok itu, kata dia, tercatat pernah meraih beberapa penghargaan, baik tingkat provinsi maupun nasional, antara lain sebagai koperasi berprestasi tingkat nasional pada 2009 dan 2013, dan sebagai koperasi terbaik tingkat Provinsi Babel pada 2020.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021