Saya deg-degan menunggu hasil tes anak saya, sampai saya gelisah enggak bisa tidur semalem. Berdoa supaya anak bisa lulus. Pagi ini Alhamdullillah ada pengumuman anak saya lulus,” kata Endi Hartati saat membuka pembicaraan melalui sambungan telpon, Selasa (15/6/2021).

Orangtua dari Nurul Janah Gustina ini tak henti-hentinya bersyukur kala mengetahui putrinya lulus dalam seleksi program kelas beasiswa PT Timah Tbk di SMAN 1 Pemali tahun 2021/2022. Putrinya menjadi salah satu dari 36 siswa yang dinyatakan lulus setelah melalui berbagai rangkaian tes yang dilaksanakan sejak Bulan Mei lalu. Adapun siswa yang lulus yakni 29 siswa dari Pulau Bangka, 2 Siswa dari Pulau Belitung, 3 siswa dari Kabupaten Karimun dan 2 siswa dari Kabupaten Meranti.

Endi menceritakan, dirinya berencana untuk menunda putrinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA setelah lulus dari SMPN 1 Pangkalpinang lantaran terkendala biaya. Suaminya yang diberhentikan dari tempat kerja lantaran pandemi Covid-19. Untuk itulah, melanjutkan pendidikan anaknya ke SMA menjadi hal yang amat sulit mengingat biaya yang akan mereka keluarkan.

“Saya sudah bilang ke Janah, nanti dulu lanjut ke SMA karena tidak ada biaya. Setahun ini nganggur dulu sambil menabung. Karena kan kalau masuk sekolah tetap harus ada biaya, biaya seragam dan lainnya. Sejak bapaknya di PHK kami kesulitan secara ekonomi,” ceritanya.

Tapi setelah itu, Janah memberitahukan kepadanya ada program beasiswa PT Timah Tbk yang semua biaya pendidikan gratis. Tak mau mengecil hati putrinya, ia mendukung putrinya untuk mengikuti berbagai rangkaian tes.

“Saya bilang ke Janah kalau sudah tekad, ayo ikut saja saya dukung biar dia bisa menggapai cita-citanya, jadi tetap bisa langsung lanjut SMA. Anaknya belajar sungguh-sungguh sebelum tes, akhiranya Tuhan juga mendengar doa kami dan Janah lulus,” katanya.

Dirinya sangat bersyukur dengan adanya program beasiswa PT Timah Tbk ini, bahkan dirinya yang sempat kebingungan untuk biaya mengantar anaknya pergi tes ternyata juga ditanggung PT Timah.

“Kami tidak muda lagi, usia bapaknya sudah 56 tahun. Susah untuk mencari kerja. Pas mau tes itu awalnya kebingungan kan harus beli minyak untuk mengantarnya. Alhamdullilah ternyata kami dikasih uang minyak juga setelah anak tes. Ini luar biasa sekali, semoga PT Timah tetap jaya dan terimakasih sudah membantu kami untuk pendidikan anak. Ini program yang luar biasa,” katanya.

Sementara itu, Nurul Janah Gustina mengatakan, dirinya sangat bersyukur saat melihat pengumuman Ia bisa lulus dan terus melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

“Saya sangat mengharapkan bisa lulus biar bisa lanjut sekolah, karena orang tua kan belum ada biaya pendidikan. Saya senang sekali pas tau lulus beasiswa ini, saya terharu sekali tadi pas bilang ke ibu kalau saya lulus. Saya bisa meringankan beban orang tua,” katanya.

“Pokoknya, terimakasih kepada PT Timah Tbk yang telah menyelenggarakan program beasiswa sehingga saya dan teman-teman memiliki kesempatan untuk mewujudkan cita-cita kedepannya,” ujarnya.

Senada, Muhammad Irfansyah Firdaus mengatakan dirinya yang sempat ragu-ragu lulus, namun tetap optimis. Siswa lulusan SMPN 1 Parittiga Bangka Barat ini menyebutkan dirinya melihat pengumuman kelulusannya dari foto koran yang dikirim rekannya melalui aplikasi perpesanan.

“Tesnya lumayan susah, dari tes administrasi kita sudah harus buat essay. Saya kemarin sempat ragu apa bisa lulus tapi saya terus berusaha untuk optimis. Alhamdulillah hari ini bisa lulus, saya langsung kasih tau orang tua dan guru saya,” katanya.

Ia senang bisa lulus, pasalnya bisa membantu meringankan beban orang tuanya, selain itu menurutnya ini menjadi jalan baginya untuk bisa mencapai cita-citanya menjadi dosen.

“Saya mengucapkan terimakasih sudah diberikan kesempatan untuk bergabung menjadi penerima kelas beasiswa PT Timah. Semoga nanti ini bisa jadi jalan agar saya bisa mencapai cita-cita dan saya bisa kuliah,” tutupnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021