Harga lada putih di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, turun dari Rp71 ribu per kilogram menjadi Rp69 ribu per kilogram.
"Harga lada putih terpantau kembali mengalami penurunan dari Rp71 ribu menjadi Rp69 ribu per kilogram," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Destika Efenly di Tanjung Pandan, Sabtu.
Dirinya sangat menyayangkan harga lada yang terus menurun padahal sekarang ini petani lada di daerah itu sedang memasuki musim panen.
"Jadi kami harapkan petani dapat bijak dalam menyikapi situasi seperti ini," ujarnya.
Ia berharap, ketika memasuki puncak musim panen harga lada dapat bertahan sekitar Rp75 ribu per kilogram dan tidak mengalami penurunan.
Dengan harga seperti itu, lanjut Destika, para petani lada masih bisa menikmati keuntungan dari hasil panennya dan masih dapat melanjutkan produksi tanaman ladanya.
"Minimal petani masih bisa menikmati keuntungan dari hasil panen kemudian melakukan pemupukan sehingga produksi tahun berikutnya dapat lebih optimal," katanya.
Selain itu, lanjut Destika, harga jual lada yang baik juga menjadi motivasi bagi petani dalam membudidayakan tanaman ladanya.
"Kami berharap petani tetap bergairah menanam lada dan tidak meninggalkan lada karena Kabupaten Belitung kami proyeksikan menjadi sentra lada putih di Indonesia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Harga lada putih terpantau kembali mengalami penurunan dari Rp71 ribu menjadi Rp69 ribu per kilogram," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Destika Efenly di Tanjung Pandan, Sabtu.
Dirinya sangat menyayangkan harga lada yang terus menurun padahal sekarang ini petani lada di daerah itu sedang memasuki musim panen.
"Jadi kami harapkan petani dapat bijak dalam menyikapi situasi seperti ini," ujarnya.
Ia berharap, ketika memasuki puncak musim panen harga lada dapat bertahan sekitar Rp75 ribu per kilogram dan tidak mengalami penurunan.
Dengan harga seperti itu, lanjut Destika, para petani lada masih bisa menikmati keuntungan dari hasil panennya dan masih dapat melanjutkan produksi tanaman ladanya.
"Minimal petani masih bisa menikmati keuntungan dari hasil panen kemudian melakukan pemupukan sehingga produksi tahun berikutnya dapat lebih optimal," katanya.
Selain itu, lanjut Destika, harga jual lada yang baik juga menjadi motivasi bagi petani dalam membudidayakan tanaman ladanya.
"Kami berharap petani tetap bergairah menanam lada dan tidak meninggalkan lada karena Kabupaten Belitung kami proyeksikan menjadi sentra lada putih di Indonesia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021