Produksi padi hasil panen petani tahun 2021 di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 11 ton gabah kering panen (GKP).
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka, Cik Ona di Sungailiat, Selasa mengatakan, target produksi sebanyak 11 ton gabah kering tersebut untuk hasil panen selama dua kali musim tanam.
Luas sawah di Kabupaten Bangka yang tersebar disejumlah wilayah kecamatan mencapai lebih kurang 2.000 hektar dengan musim tanam sebanyak dua kali dalam satu tahun.
"Musim tanam tahap pertama di mulai Januari sampai Mei dan tahap tahap kedua Agustus sampai melakukan tanam padi sebanyak dua kali selama satu tahun mulai Januari sampai Mei dan tahap kedua Agustus sampai Desember," jelasnya.
Dia mengatakan, petani memilih bulan tersebut untuk bercocok tanam padi karena saat itu diprediksi terjadi musim penghujan mengingat sebagian besar sawah yang digarap petani merupakan sawah tadah hujan.
"Dengan pertimbangan dan alasan tertentu, luas sawah yang digarap petani pada musim pertama sekitar hanya 320 hektar," katanya.
Cik Ona mengakui, sarana irigasi disebagian wilayah persawahan sudah tersedia hanya saja perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin oleh petani setempat.
Sementara untuk area sawah ladang kata dia, mencapai 3.000 hektar atau lebih luas dibandingkan area sawah dengan musim tanam satu kali dalam setahun.
"Area padi ladang diketahui lebih luas dibandingkan area sawah karena petani menganggap lebih mudah mengelola padi ladang dibandingkan padi sawah," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka, Cik Ona di Sungailiat, Selasa mengatakan, target produksi sebanyak 11 ton gabah kering tersebut untuk hasil panen selama dua kali musim tanam.
Luas sawah di Kabupaten Bangka yang tersebar disejumlah wilayah kecamatan mencapai lebih kurang 2.000 hektar dengan musim tanam sebanyak dua kali dalam satu tahun.
"Musim tanam tahap pertama di mulai Januari sampai Mei dan tahap tahap kedua Agustus sampai melakukan tanam padi sebanyak dua kali selama satu tahun mulai Januari sampai Mei dan tahap kedua Agustus sampai Desember," jelasnya.
Dia mengatakan, petani memilih bulan tersebut untuk bercocok tanam padi karena saat itu diprediksi terjadi musim penghujan mengingat sebagian besar sawah yang digarap petani merupakan sawah tadah hujan.
"Dengan pertimbangan dan alasan tertentu, luas sawah yang digarap petani pada musim pertama sekitar hanya 320 hektar," katanya.
Cik Ona mengakui, sarana irigasi disebagian wilayah persawahan sudah tersedia hanya saja perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin oleh petani setempat.
Sementara untuk area sawah ladang kata dia, mencapai 3.000 hektar atau lebih luas dibandingkan area sawah dengan musim tanam satu kali dalam setahun.
"Area padi ladang diketahui lebih luas dibandingkan area sawah karena petani menganggap lebih mudah mengelola padi ladang dibandingkan padi sawah," jelasnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021