Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan langkah dan program strategis eliminasi penyakit malaria.
"Penyakit malaria merupakan penyakit endemi dan masih menjadi permasalahan serius di daerah ini, kami harapkan ke depan bisa bersama-sama mempercepat penyelesaian permasalahan ini," kata Plt. Asisten Bidang Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Heru Warsito di Mentok, Rabu.
Sebagai langkah awal dalam upaya eliminasi penyakit malaria di daerah itu, Pemkab Bangka Barat melalui Dinas Kesehatan saat ini sedang terus melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program bersama komunitas populasi khusus dalam mendukung percepatan eliminasi malaria.
"Di Kabupaten Bangka Barat masih ada penyakit yang membutuhkan perhatian ekstra yaitu penyakit malaria. Penyakit ini memiliki dampak besar, salah satunya yaitu menurunkan produktivitas kerja," katanya.
Menurut dia, para penderita malaria biasanya akan terkena demam sehingga orang tersebut tidak bisa bekerja, akhirnya sektor ekonomi akan terganggu.
Untuk itu, Pemkab bangka Barat akan terus menggencarkan upaya pencegahan secara bersama-sama dan serentak, terutama di daerah dengan kasus tinggi, yaitu di Kecamatan Parittiga dan Jebus yang saat ini masih termasuk daerah endemik.
"Pemkab akan serius dalam menyiapkan upaya konstruktif dan strategis dalam mengeliminasi malaria," katanya.
Upaya tersebut akan terus digencarkan para petugas Dinas Kesehatan dan Puskesmas dengan dukungan Organisasi Perangkat Daerah lain di lingkungan Pemkab Bangka Barat.
Selain itu, kata dia, masyarakat sebagai subjek harus mendukung percepatan upaya eliminasi malaria, salah satunya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
"Dengan sinergisitas ini diharapkan kita bersama secara cepat mengeliminasi malaria di Kabupaten Bangka Barat untuk mewujudkan Bangka Barat bebas malaria pada 2023," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Penyakit malaria merupakan penyakit endemi dan masih menjadi permasalahan serius di daerah ini, kami harapkan ke depan bisa bersama-sama mempercepat penyelesaian permasalahan ini," kata Plt. Asisten Bidang Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Heru Warsito di Mentok, Rabu.
Sebagai langkah awal dalam upaya eliminasi penyakit malaria di daerah itu, Pemkab Bangka Barat melalui Dinas Kesehatan saat ini sedang terus melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program bersama komunitas populasi khusus dalam mendukung percepatan eliminasi malaria.
"Di Kabupaten Bangka Barat masih ada penyakit yang membutuhkan perhatian ekstra yaitu penyakit malaria. Penyakit ini memiliki dampak besar, salah satunya yaitu menurunkan produktivitas kerja," katanya.
Menurut dia, para penderita malaria biasanya akan terkena demam sehingga orang tersebut tidak bisa bekerja, akhirnya sektor ekonomi akan terganggu.
Untuk itu, Pemkab bangka Barat akan terus menggencarkan upaya pencegahan secara bersama-sama dan serentak, terutama di daerah dengan kasus tinggi, yaitu di Kecamatan Parittiga dan Jebus yang saat ini masih termasuk daerah endemik.
"Pemkab akan serius dalam menyiapkan upaya konstruktif dan strategis dalam mengeliminasi malaria," katanya.
Upaya tersebut akan terus digencarkan para petugas Dinas Kesehatan dan Puskesmas dengan dukungan Organisasi Perangkat Daerah lain di lingkungan Pemkab Bangka Barat.
Selain itu, kata dia, masyarakat sebagai subjek harus mendukung percepatan upaya eliminasi malaria, salah satunya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
"Dengan sinergisitas ini diharapkan kita bersama secara cepat mengeliminasi malaria di Kabupaten Bangka Barat untuk mewujudkan Bangka Barat bebas malaria pada 2023," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021