Koba, Babel, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan antisipasi terhadap merebak penyakit malaria, sebagai dampak cuaca ekstrem saat ini di daerah setempat.
"Dengan kondisi cuaca ekstrem saat ini, harus ada langkah antisipasi agar wabah malaria dapat dicegah," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah Zaitun di Koba, Senin.
Ia mengatakan saat ini daerah setempat sudah mencapai eliminasi malaria atau bebas dari penyakit malaria yang menimpa warga.
"Kita sudah bebas malaria sejak 2019 dan termasuk kabupaten eliminasi malaria atau tidak ada temuan kasus," ujarnya.
Ia mengakui ada temuan beberapa kasus malaria beberapa waktu lalu, akan tetapi itu warga terserang penyakit saat melakukan perjalanan luar daerah.
"Ada temuan kasus, tetapi berdasarkan hasil pengecekan mereka terpapar saat berada di luar daerah," ujarnya.
Zaitun menjelaskan penyakit malaria banyak menyerang di titik yang mengandung nyamuk malaria (Anopheles).
Penyakit malaria dapat berkembang dengan kondisi lingkungan yang cocok bagi nyamuk Anopheles. Jika populasi nyamuk meningkat maka risiko terserang malaria semakin besar.
"Ada juga karena faktor lain yaitu budaya hidup bersih warga yang kurang, seperti sanitasi yang buruk dan penduduk yang berpindah dari satu daerah ke daerah lain," ujarnya.
Malaria adalah infeksi akibat plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Malaria termasuk penyakit menular yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, tidak dari kontak fisik manusia ke manusia.
"Penularan terjadi ketika nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi plasmodium menggigit manusia," ujarnya.