Seorang petani warga Mabat, Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Suripto berhasil menciptakan teknologi tepat guna mesin bor tanah untuk pemasangan tiang atau junjung tanaman lada.

Menurut Suripto, mesin bor tanah membuat lobang untuk tanaman lada diciptakan dengan memodifikasi mesin rumput menjadi sebuah bor berbahan bakar bensin atau premium.

"Saya membuat mesin bor tanah atas inisiatif sendiri dengan termotivasi  petani saat melakukan pemasangan junjung lada secara manual," jelasnya.

Menurutnya, konsep rancangan dan pengembangan mesin bor dilakukan sendiri dengan menelan dana mencapai lebih kurang Rp2 juta.

"Sistem kerja mesin dirancang cukup sederhanya atau hanya cukup satu orang menjalankannya dengan  kemampuan maksimun per satu liter bensin mencapai 200 sampai 300 lubang," jelasnya.

Waktu pembuatan mesin setinggi lebih kurang satu meter hingga siap pakai kata Suripto menelan waktu selama empat hari.

Dia mengakui, kelemahan pada perangkat mesin tidak mampu maksimal mengebor tanah dengan struktur bebatuan atau jenis tanah tertentu.

"Kedalaman bor mampu menggali tanah 30 sampai 40 centimeter sesuai dengan kebutuhan tanaman lada," katanya.

Mesin bor tanah kata Suripto dapat dipergunakan petani karet dan kelapa sawit membuat lubang saat hendak pemupukan.

Sementara Camat Bakam Al Imran mengatakan, inovasi dan kreatifitas pengembangan mesin bor tanah yang dibuat warganya untuk membantu meringan kerja petani lada saat memasang junjung tanaman lada.

"Selama ini disebagian petani saat memasang tiang penyangga tanaman lada dilakukan secara manual dan membutuhan waktu yang cukup lama," katanya.

Mesin bor tanah yang berhasil dikembangkan warganya tersebut kata Al Imran berhasil dipercaya ikut lomba teknologi tepat guna tingkat provinsi Bangka Belitung bersama dengan peserta dari Poltehnik Bangka Belitung.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021