Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyalurkan dua unit mesin sortir biji lada putih guna meningkatkan kualitas komoditas ekspor petani di pasar internasional.

"Dengan adanya bantuan peralatan berstandar internasional ini diharapkan dapat meningkatkan harga lada Babel di pasar dunia," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat menyerahkan bantuan ke Koperasi Petani Lada di Desa Puding, Kamis.

Ia mengatakan alat ini memiliki teknologi untuk menyortir dan mengeringkan biji lada petani. Hal itu, lanjut dia, juga sebagai langkah pemprov mengedukasi petani untuk meningkatkan kualitas lada yang akan berimbas terhadap harga komoditas tersebut di pasar internasional.

"Dengan adanya alat sortir lada tersebut, petani diharapkan lebih mandiri dalam meningkatkan nilai jual lada, karena petani bisa menjual secara langsung kepada eksportir," katanya.

Menurut dia, alat pengering lada berguna sebagai pencegah kehilangan minyak atsiri. Lada putih harus dikeringkan sampai kadar air di bawah 12 persen. Kemudian, ketika biji lada putih yang sudah kering dan harus dibersihkan dan dipilih sesuai dengan kebutuhan pasar.

"Alat ini bertujuan untuk memisahkan kotoran, kulit, tangkai buah atau benda asing lainnya yang masih menempel pada biji lada sehingga memenuhi standar untuk mendapatkan harga yang diharapkan pasar," ujarnya.

Pada kesempatan itu Gubernur Erzaldi juga melihat langsung proses penyortiran alat multifungsi tersebut yang berkapasitas satu ton per jam.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Puding Rindra Gunawan mengatakan alat ini sangat membantu para petani karena selama ini mereka menyortir dan mengeringkan lada secara tradisional sehingga harganya murah.

"Semoga ini menjadi titik balik kebangkitan kejayaan lada putih Babel," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021