Getas atau kretek merupakan makanan khas Bangka Belitung. Makanan olahan ikan ini, selain enak dijadikan cemilan juga bisa jadi menu pendamping makanan berat. Rasanya yang gurih membuat makanan ini banyak diminati masyarakat.
Banyak UMKM di Bangka Belitung yang memproduksi makanan ini, salah satunya ialah mitra binaan PT Timah Tbk Hendri yang memiliki brand Sehati, Dou Ayu dan Bintang Laut.
Hendri menceritakan, usaha yang dirintisnya telah mengalami pasang surut, di tahun pertama pada 2016 silam mereka harus mengalami kerugian sehingga harus berganti brand. Namun, lambat laun produk mereka kian dikenal, bahkan langsung mengeluarkan tiga brand sekaligus dengan menyasar konsumen yang berbeda-beda.
"Satu tahun pertama itu kami rugi, karena ada kesalahan teknis. Akhirnya kami bangkit lagi sampai kami ganti brand, akhirnya sekarang produk kami ada di pasaran," katanya.
Menurutnya, saat ini ada sekitar 30 pekerja yang memproduksi getas dan kericu. Mereka juga melibatkan masyarakat sekitar. Beberapa proses produksi juga telah menggunakan tenaga mesin.
"Kami ada beberapa produk Sehati, Dou Ayu, dan Bintang Laut. Ini beda-beda jenis ikannya. Ada juga kericunya, kami menyasar semua konsumen jadi menyiapkan produk sesuai kemauan konsumen," ujarnya.
Menurutnya, dengan menjadi mitra binaan PT Timah Tbk pihaknya dapat meningkatkan produksi, biasanya mereka mampu memproduksi sekitar 500 kg/ hari. Kini dengan mendapatkan bantuan modal produksinya bisa meningkat diatas 500 kg per hari.
"Produksi meningkat setelah jadi mitra binaan PT Timah Tbk, karena modal yang didapatkan ini untuk menambah alat produksi seperti mixer, mesin press ikan, mesin adonan, mesin pencetak dan lainnya," katanya.
"Sebelum punya mesin press ikan itu kita masih manual mengerok ikannya, selain butuh tenaga kerja yang banyak, menambah biaya produksi juga. Makanya kita terbantu banget dengan modal dari PT Timah Tbk," ujarnya.
Pihaknya juga telah melakukan inovasi dengan menambah varian produk baru yakni getas dengan brand Sikok yang dipasarkan ke warung-warung. Saat ini sudah ada sekitar 1500 outlet yang menjual produk mereka.
Pihaknya, juga memasarkan produknya ke melalui media sosial di Instagram douayu_sehati dan Facebook douayu_sehati. Produk ini juga dipasarkan ke Pulau Belitung dan juga beberapa provinsi lainnya sesuai dengan pesanan.
Ia berharap, PT Timah Tbk terus membantu pelaku usaha sehingga lebih mudah untuk mengembangkan usahanya.
"Semoga PT Timah terus percaya kepada mitranya, karena bantuan permodalan ini sangat penting untuk mengembangkan usahanya. Semoga PT Timah tetap jaya," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Banyak UMKM di Bangka Belitung yang memproduksi makanan ini, salah satunya ialah mitra binaan PT Timah Tbk Hendri yang memiliki brand Sehati, Dou Ayu dan Bintang Laut.
Hendri menceritakan, usaha yang dirintisnya telah mengalami pasang surut, di tahun pertama pada 2016 silam mereka harus mengalami kerugian sehingga harus berganti brand. Namun, lambat laun produk mereka kian dikenal, bahkan langsung mengeluarkan tiga brand sekaligus dengan menyasar konsumen yang berbeda-beda.
"Satu tahun pertama itu kami rugi, karena ada kesalahan teknis. Akhirnya kami bangkit lagi sampai kami ganti brand, akhirnya sekarang produk kami ada di pasaran," katanya.
Menurutnya, saat ini ada sekitar 30 pekerja yang memproduksi getas dan kericu. Mereka juga melibatkan masyarakat sekitar. Beberapa proses produksi juga telah menggunakan tenaga mesin.
"Kami ada beberapa produk Sehati, Dou Ayu, dan Bintang Laut. Ini beda-beda jenis ikannya. Ada juga kericunya, kami menyasar semua konsumen jadi menyiapkan produk sesuai kemauan konsumen," ujarnya.
Menurutnya, dengan menjadi mitra binaan PT Timah Tbk pihaknya dapat meningkatkan produksi, biasanya mereka mampu memproduksi sekitar 500 kg/ hari. Kini dengan mendapatkan bantuan modal produksinya bisa meningkat diatas 500 kg per hari.
"Produksi meningkat setelah jadi mitra binaan PT Timah Tbk, karena modal yang didapatkan ini untuk menambah alat produksi seperti mixer, mesin press ikan, mesin adonan, mesin pencetak dan lainnya," katanya.
"Sebelum punya mesin press ikan itu kita masih manual mengerok ikannya, selain butuh tenaga kerja yang banyak, menambah biaya produksi juga. Makanya kita terbantu banget dengan modal dari PT Timah Tbk," ujarnya.
Pihaknya juga telah melakukan inovasi dengan menambah varian produk baru yakni getas dengan brand Sikok yang dipasarkan ke warung-warung. Saat ini sudah ada sekitar 1500 outlet yang menjual produk mereka.
Pihaknya, juga memasarkan produknya ke melalui media sosial di Instagram douayu_sehati dan Facebook douayu_sehati. Produk ini juga dipasarkan ke Pulau Belitung dan juga beberapa provinsi lainnya sesuai dengan pesanan.
Ia berharap, PT Timah Tbk terus membantu pelaku usaha sehingga lebih mudah untuk mengembangkan usahanya.
"Semoga PT Timah terus percaya kepada mitranya, karena bantuan permodalan ini sangat penting untuk mengembangkan usahanya. Semoga PT Timah tetap jaya," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021