Untuk menyambut peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Kedutaan Besar RI di Bandar Seri Begawan mengadakan layanan kesehatan gratis dan kegiatan donor darah bagi warga Indonesia di Brunei Darussalam pada Minggu (25/7).
Menurut keterangan tertulis dari KBRI Bandar Seri Begawan yang diterima di Jakarta, Senin, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pelindungan yang diberikan kepada masyarakat Indonesia di negara tetangga itu
Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko berdialog dengan para pekerja migran Indonesia dan staf KBRI di sela-sela pelaksanaan donor darah.
"Saya mengapresiasi seluruh warga Indonesia yang telah meluangkan waktunya, tidak hanya melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai persyaratan utama dalam mendukung kesuksesan bekerja, tetapi juga hadir untuk donor darah di tengah situasi seperti ini," ujarnya.
Kegiatan layanan kesehatan dan donor darah itu digelar dengan bekerja sama dengan Rumah Sakit Raja Istri Pengiran Anak Saleha (RS RIPAS).
Menurut Sujatmiko, layanan kesehatan itu bertujuan untuk membantu warga Indonesia memeriksa kondisi kesehatannya mengingat cukup banyak dari mereka yang meninggal di Brunei pada 2021 akibat berbagai penyakit, terutama gangguan jantung dan tekanan darah tinggi.
Selain penyediaan 200 alat tes, KBRI juga melayani konsultasi kesehatan dan memberikan obat-obatan secara gratis kepada warga yang memiliki gejala sakit.
Sekitar 200 warga dan pekerja migran Indonesia di Brunei mendaftar untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan yang diadakan KBRI. Mereka datang dari berbagai daerah mulai dari Brunei Muara hingga Kuala Belait, Tutong, dan Temburong. Masalah kesehatan mereka beragam, seperti kolesterol tinggi, obesitas, hiperglikemia, dan hipertensi.
Kegiatan donor darah dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian masyarakat Indonesia terhadap masyarakat di Brunei yang memerlukan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi, di mana penyelenggara membatasi jumlah pengunjung ke tempat donor darah hingga 100 orang dalam satu waktu.
Sebanyak 74 buah kantong darah berhasil dikumpulkan dalam kesempatan tersebut.
Beberapa calon pendonor ditolak karena kurang istirahat, kadar hemoglobin rendah, memiliki masalah tekanan darah, atau belum melewati batas waktu seminggu setelah mendapatkan vaksin COVID-19.
Kedua kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga Indonesia untuk terus menjaga kesehatan, memelihara hubungan baik antarwarga Indonesia dan dengan warga Brunei, dan membantu menambah ketersediaan pasokan darah lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Menurut keterangan tertulis dari KBRI Bandar Seri Begawan yang diterima di Jakarta, Senin, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pelindungan yang diberikan kepada masyarakat Indonesia di negara tetangga itu
Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko berdialog dengan para pekerja migran Indonesia dan staf KBRI di sela-sela pelaksanaan donor darah.
"Saya mengapresiasi seluruh warga Indonesia yang telah meluangkan waktunya, tidak hanya melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai persyaratan utama dalam mendukung kesuksesan bekerja, tetapi juga hadir untuk donor darah di tengah situasi seperti ini," ujarnya.
Kegiatan layanan kesehatan dan donor darah itu digelar dengan bekerja sama dengan Rumah Sakit Raja Istri Pengiran Anak Saleha (RS RIPAS).
Menurut Sujatmiko, layanan kesehatan itu bertujuan untuk membantu warga Indonesia memeriksa kondisi kesehatannya mengingat cukup banyak dari mereka yang meninggal di Brunei pada 2021 akibat berbagai penyakit, terutama gangguan jantung dan tekanan darah tinggi.
Selain penyediaan 200 alat tes, KBRI juga melayani konsultasi kesehatan dan memberikan obat-obatan secara gratis kepada warga yang memiliki gejala sakit.
Sekitar 200 warga dan pekerja migran Indonesia di Brunei mendaftar untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan yang diadakan KBRI. Mereka datang dari berbagai daerah mulai dari Brunei Muara hingga Kuala Belait, Tutong, dan Temburong. Masalah kesehatan mereka beragam, seperti kolesterol tinggi, obesitas, hiperglikemia, dan hipertensi.
Kegiatan donor darah dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian masyarakat Indonesia terhadap masyarakat di Brunei yang memerlukan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi, di mana penyelenggara membatasi jumlah pengunjung ke tempat donor darah hingga 100 orang dalam satu waktu.
Sebanyak 74 buah kantong darah berhasil dikumpulkan dalam kesempatan tersebut.
Beberapa calon pendonor ditolak karena kurang istirahat, kadar hemoglobin rendah, memiliki masalah tekanan darah, atau belum melewati batas waktu seminggu setelah mendapatkan vaksin COVID-19.
Kedua kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga Indonesia untuk terus menjaga kesehatan, memelihara hubungan baik antarwarga Indonesia dan dengan warga Brunei, dan membantu menambah ketersediaan pasokan darah lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021