PT Timah Tbk bekerja sama dengan Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menebar 100 rumah ikan (rumpon), guna meningkatkan hasil tangkapan ikan dan ekonomi keluarga nelayan tradisional.

"Kita berkolaborasi dengan PT Timah membuat dan menenggelamkan 100 unit rumpon ini," kata Ketua SNNU Bangka Lukman saat menerima bantuan tahap dua rumpon PT Timah Tbk di Sungailiat, Rabu.

Ia mengatakan, program penebaran 100 unit rumpon di perairan Sungailiat Kabupaten Bangka itu sebagai langkah pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dan reklamasi laut di wilayah operasional perusahaan berplat merah tersebut.

"Penebaran rumpon tahap pertama sudah dilakukan dan ini tahap kedua segera ditebar empat mil dari bibir pantai, guna memudahkan nelayan tradisional menangkap ikan di kawasan rumpon ini," katanya.

Menurut dia, pembuatan rumpon itu akan dikerjakan oleh nelayan dan anggota SNNU Bangka dibantu dengan Politeknik Manufaktur Babel yang direncanakan sebanyak tiga unit rumpon apung dan 30 unit karang buatan. 

"Rumpon yang dibuat ini akan kita modifikasi dari rumpon yang biasa dibuat nelayan. Kalau biasa nelayan buat dengan daun kelapa, pisang atau ilalang dengan pemberat pasir. Yang akan kita buat ini nanti pemberatnya menggunakan gorong-gorong sehingga bisa untuk terumbu karang. Jadi bisa untuk ikan bawah dan ikan atas, dan bentuknya apung," katanya.

Ia menyebutkan, selama ini nelayan hanya membuat rumpon sendiri sehingga biaya yang dikeluarkan juga cukup besar.

"Biasa nelayan bikin masing-masing ongkosnya sekitar Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Dengan adanya bikin rumpon seperti ini tentu akan sangat membantu nelayan," ujarnya. 

Ia menambahkan, semakin banyak rumpon yang ditebar akan memberikan manfaat yang besar bagi nelayan karena akan meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan juga dapat mengurangi jarak tempuh nelayan dalam mencari menjadi lebih dekat.

"Untuk penebaran rumpon kita berkoordinasi dengan tim PT Timah, jaraknya 4 mil dari bibir pantai. Karena rumpon ini memang diperlukan nelayan sehingga tidak perlu jauh lagi cari ikan," ujarnya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021