Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong pembentukan lembaga masyarakat adat tingkat desa sebagai upaya pelestarian nilai budaya lokal.
"Dukungan anggaran dari Pemprov Babel untuk merealisasikan rencana tersebut sudah ada, tinggal kita koordinasikan dengan pemerintah desa dan kelurahan agar lembaga tersebut bisa dibentuk," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Mentok, Minggu.
Pembentukan lembaga masyarakat adat di tingkat desa dan kelurahan penting dilakukan untuk memudahkan upaya bersama dalam menggali dan mengumpulkan data yang akan dijadikan dasar upaya pelestarian nilai-nilai lokal agar bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Menurut dia, kebiasaan masyarakat lokal di masa lalu yang sebagian besar sebagai petani kebun dan penangkap ikan memiliki nilai kearifan lokal tinggi dan menghargai kelestarian lingkungan.
Masyarakat setempat juga memiliki pengetahuan dalam bidang ekonomi, misalnya untuk investasi jangka panjang dilakukan dengan cara membuat "kelekak" atau kebun yang ditanam berbagai jenis tanaman buah-buahan bernilai ekonomi tinggi, antara lain durian, alpukat, cempedak dan lainnya.
Dalam bidang kesehatan, ramuan pengobatan dan lainnya juga sudah dikenal masyarakat lokal pada masa lalu dan masih bisa diterapkan hingga saat ini.
"Kebiasaan masyarakat di masa lalu ini yang perlu kita jaga dan lestarikan agar bisa diwariskan ke generasi mendatang. Sebagai langkah awal kita akan mendorong lembaga masyarakat adat di tingkat desa dan kelurahan untuk mengumpulkan data kearifan lokal yang ada di tempat masing-masing," katanya.
Penguatan kelembagaan yang dilakukan diharapkan bisa menjadi awal baik dalam menjaga keluhuran budaya Nusantara dengan kelebihan-kelebihan yang ada pada masyarakat untuk menguatkan generasi yang berjati diri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Dukungan anggaran dari Pemprov Babel untuk merealisasikan rencana tersebut sudah ada, tinggal kita koordinasikan dengan pemerintah desa dan kelurahan agar lembaga tersebut bisa dibentuk," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Mentok, Minggu.
Pembentukan lembaga masyarakat adat di tingkat desa dan kelurahan penting dilakukan untuk memudahkan upaya bersama dalam menggali dan mengumpulkan data yang akan dijadikan dasar upaya pelestarian nilai-nilai lokal agar bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Menurut dia, kebiasaan masyarakat lokal di masa lalu yang sebagian besar sebagai petani kebun dan penangkap ikan memiliki nilai kearifan lokal tinggi dan menghargai kelestarian lingkungan.
Masyarakat setempat juga memiliki pengetahuan dalam bidang ekonomi, misalnya untuk investasi jangka panjang dilakukan dengan cara membuat "kelekak" atau kebun yang ditanam berbagai jenis tanaman buah-buahan bernilai ekonomi tinggi, antara lain durian, alpukat, cempedak dan lainnya.
Dalam bidang kesehatan, ramuan pengobatan dan lainnya juga sudah dikenal masyarakat lokal pada masa lalu dan masih bisa diterapkan hingga saat ini.
"Kebiasaan masyarakat di masa lalu ini yang perlu kita jaga dan lestarikan agar bisa diwariskan ke generasi mendatang. Sebagai langkah awal kita akan mendorong lembaga masyarakat adat di tingkat desa dan kelurahan untuk mengumpulkan data kearifan lokal yang ada di tempat masing-masing," katanya.
Penguatan kelembagaan yang dilakukan diharapkan bisa menjadi awal baik dalam menjaga keluhuran budaya Nusantara dengan kelebihan-kelebihan yang ada pada masyarakat untuk menguatkan generasi yang berjati diri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021