Muntok, 26/2 (AntaraBabel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, mendorong warga untuk merealisasikan pembangunan hutan wisata Desa Airputih, Kecamatan Muntok dalam upaya mendukung pariwisata daerah.

         "Lokasi sudah siap, tinggal menambah kemampuan warga yang akan mengelola dan penambahan fasilitas pendukung lainnya agar lebih menarik," ujar Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bangka Barat Sidharta Gautama di Muntok, Selasa.

         Ia menjelaskan, Desa Airputih pada 2012 secara legalitas sudah memiliki hutan adat atau hutan desa seluas 64 hektare yang berlokasi di sebelah Bukit Menumbing, Muntok yang pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada warga dan para tetua adat di desa itu.

         Pada perkembangannya, kata dia, berdasarkan masukan dari pejabat pemerintahan desa, penetapan itu belum bisa secara signifikan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga setempat karena tidak bisa memanfaatkan hasil hutan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari.

         "Ini yang menjadi kendala dalam pengembangan hutan adat, mereka menghendaki adanya manfaat nyata berupa pendapatan lain dari pengelolaan hutan itu, untuk itu warga mengusulkan untuk menjadikan hutan adat sebagai hutan wisata," kata dia.

         Dengan usulan tersebut, kata dia, pemkab berupaya memfasilitasi merealisasikan usulan tersebut seiring rencana pemkab meningkatkan sektor pariwisata dalam mendukung keberadaan Wisma Menumbing yang berada di Bukit Menumbing sebagai ikon wisata Bangka Barat.

         Jadi nanti sektor pariwisata akan terpusat di satu lokasi dimana hutan wisata Airputih letaknya tidak terlalu jauh dari Bukit Menumbing dan Batu Balai, ini akan berdampak langsung bagi perekonomian warga desa tersebut dalam hal memenuhi kebutuhan yang mendukung pariwisata, katanya.

         Ia mencontohkan, warga bisa memanfaatkan dengan memproduksi aneka kuliner atau cindera mata sebagai oleh-oleh khas, selain itu penjualan jasa juga bisa dimanfaatkan untuk melengkapi kebutuhan para wisatawan.

         Menurut dia, warga tidak perlu khawatir dengan pemasaran produk usaha kecil dan menengah, karena Pemkab melalui Disperindagkop dan Dekranasda akan membantu memasarkan produk itu tidak hanya untuk konsumsi lokal namun sampai luar daerah.

         "Kami ingin sektor usaha mandiri masyarakat itu semakin berkembang, jangan takut berkreasi, tingkatkan kualitas agar memiliki daya saing dan daya jual tinggi di pasar, tentu akan banyak diminati konsumen apalagi produk khas yang tidak diproduksi daerah lain," kata dia.

         Selain memberikan bantuan pemasaran dan peningkatan keterampilan, kata dia, untuk berbagai produk makanan olahan pemkab juga akan memfasilitasi untuk mendapatkan lisensi dinas kesehatan, BPOM dan jika perlu hak paten dan jaminan halal agar lebih meyakinkan konsumen.

         "Untuk pembangunan hutan wisatanya sendiri, dalam waktu dekat kami akan ajak para pengurus dan tokoh untuk kunjungan belajar ke Namang, Kabupaten Bangka Tengah yang sudah terlebih dahulu membangun hutan wisata agar mereka memiliki keahlian mengelola hutan wisata menjadi lebih menarik," ujarnya.

         Selain itu, kata dia, pemkab juga akan berupaya melengkapi kawasan itu dengan sarana pendukung lainnya seperti arena rekreasi petualangan, wisata keluarga, pembuatan batas lokasi hutan dan lainnya.

         "Kami yakin dengan adanya usulan dari warga seperti ini akan lebih berkembang daripada pemerintah yang memberikan program pengembangan karena warga sudah berkomitmen bersama untuk membangun desanya," kata dia.

Pewarta:

Editor : Donatus Dasapurna Putranta


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013