Pangkalpinang (ANTARA) - Pesanggrahan Menumbing yang berada di perbukitan Menumbing di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung merupakan saksi bisu dari perjuangan The Founding Fathers Indonesia.
Di tempat ini, Bung Karno dan Bung Hatta serta sejumlah menteri pada masa revolusi fisik 1948-1949, menjalani pengasingan oleh pasukan Pemerintah Belanda yang kala itu menguasai Ibukota Jakarta dan juga Kota Yogyakarta.
Tak jauh dari Pesanggrahan Menumbing itu ada sebuah desa bernama Desa Air Putih. Pada tahun 2019, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menetapkan Desa Air Putih sebagai Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Sebagai Kampung KB, Desa Air Putih memiliki beberapa kriteria yakni keluarga miskin, berada di wilayah pesisir dengan infrastruktur kurang memadai serta kurangnya kesertaan ber-KB. Di desa ini banyak ditemukan kolam galian, bekas penambangan timah yang sudah ada sejak jaman pra-Kemerdekaan.
Pada 2021, Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming meresmikan Desa Air Putih sebagai desa wisata. Desa Air Putih terkenal dengan wisata pantai dan wisata dengan keindahan alam yang beraneka ragam seperti Pantai Tanjung Ular yang memiliki pasir berwarna kekuningan dengan batu karang berwarna kemerahan dan Perbukitan Menumbing yang menjadi tempat pengasingan para Bapak Bangsa Indonesia.
Selain itu ada wisata alam terbaru, Air Biat yang memanfaatkan bekas tambang timah menjadi danau buatan dengan hiasan miniatur ikon dari masing-masing kota di Bangka Belitung hingga miniatur jembatan Ampera, Palembang. Selain Pariwisata, Desa Air Putih ini terkenal dengan penghasil durian dan keranji.
Masyarakat Desa Air Putih sebagian besar berasal dari etnis Melayu dan etnis Tionghoa yang hidup harmonis dengan semboyan "Thong Ngin Fan Ngin Jitjong" yang berarti orang Tionghoa dan orang Melayu adalah sama.
Kendati demikian, salah satu masalah yang dihadapi di Kampung KB adalah masalah prevalansi stunting. Sama dengan daerah-daerah lain di wilayah yang terkenal sebagai tambang timah dan penghasil lada putih ini.
Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 19,93% pada tahun 2019 menjadi 18,6 pada tahun 2021.
Angka prevelansi stunting di Kabupaten Bangka Barat sebesar 23,5% menempati urutan tertinggi dari 7 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Salah satu program di Kampung KB Desa Air Putih yang telah dilaksanakan untuk menangani stunting adalah Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting). Diharapkan melalui program ini masyarakat memiliki kesadaran dalam memberikan makanan bergizi bagi masyarakat, serta masyarakat memiliki keterampilan dalam pengolahan makanan.
Oleh sebab itu, dalam rangka Optimalisasi Pengelolaan Kampung KB dan percepatan penurunan stunting, dilaksanakan kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Kampung KB di Desa Air Putih Muntok, Kabupaten Bangka Barat yang diselenggarakan oleh Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan Pembinaan dan Fasilitasi Kampung KB dilaksanakan di Kantor Desa Air Putih pada Selasa (20/12/2022). Kegiatan dibuka dengan arahan oleh Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk Zulwardi Batubara dan sambutan oleh Kepala Desa (Kades) Air Putih, Sulaiman.
Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pengelolaan dan menguatkan komitmen serta mensinergikan program kerja di Kampung KB agar pengelolaan Kampung KB menjadi lebih optimal. Peserta kegiatan terdiri dari PKB/PLKB dan Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Perwakilan BKKBN Babel yang telah menetapkan desa kami sebagai Kampung KB, kami mohon bimbingan dan arahan dilakukan secara terus menerus agar program Kampung KB di desa ini dapat berjalan dengan optimal, dan kami siap mendukung semua program yang ada di Kampung KB di desa kami,” kata Sulaiman.
Desa Air Putih ditetapkan sebagai Kampung KB pada tahun 2019 dikarenakan desa ini memiliki beberapa kriteria Kampung KB yaitu keluarga miskin, berada di wilayah pesisir dengan infrastruktur kurang memadai serta kurangnya kesertaan ber-KB.
Setelah menjadi Kampung KB, Desa ini semakin berkembang. Pembangunan lintas sektor dan kemitraan yang melibatkan peran berbagai pihak seperti swasta ikut mensejahterakan masyarakat melalui berbagai pembangunan/tempat wisata yang ada di Desa Air Putih.
“Banyak manfaat dan hal yang positif dengan adanya Kampung KB yaitu dari segi administrasi penduduk, itu pengurusan KTP, kemudian masyarakat juga mulai mengenal dan ikut ber-KB. Selain itu ada bantuan dari pihak-pihak lain termasuk menjadikan Desa Air Putih mulai ramai sebagai Desa Wisata sehingga ikut meningkatkan pendapatan masyarakat Desa” lanjut Sulaiman.
Sementara itu Zulwardi Batu Bara dalam arahannya meminta kepada semua anggota Pokja dan PKB/PLKB berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan di Kampung KB Desa Air Putih. Dengan adanya Kampung KB ini diharapkan dapat memajukan wilayah dan meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat yang ada di Kampung KB.
“Perwakilan BKKBN Babel bersama OPD KB Kabupaten Bangka Barat, akan terus menerus melakukan pembinaan demi memajukan masyarakat di Kampung KB Desa Air Putih”
“Pelaksanaan kegiatan di Kampung KB tidak hanya dilakukan oleh BKKBN tapi semua dinas berperan dan saling bersinergi untuk pengelolaan Kampung KB sehingga tercapai semua tujuan,” tutup Zulwardi.