Universitas Sebelas Maret (UNS) menyebutkan 73,73 persen dari 1,2 juta jumlah masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setuju pemerintah mendirikan pembangkit tenaga listrik thorium (PLTT) di daerah penghasil bijih timah itu.
"Setelah kami melakukan penelitian dan kajian, dapat kita paparkan bahwa masyarakat Babel yang setuju pendirian PLTT sebesar 73,73 persen," kata salah seorang peneliti UNS Drajat Tri Kartono saat Focus Group Discussion secara virtual terkait penerimaan masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTT di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan dalam kegiatan survei penerimaan masyarakat terhadap implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Bangka Belitung (UBB) didapati mayoritas masyarakat Babel setuju pembangunan sumber daya energi terbarukan tersebut di Negeri Serumpun Sebalai itu, karena dapat menambah lapangan pekerjaan.
Selain itu, PLTT juga dapat menstabilkan kebutuhan pokok, menjamin pengembangan usaha, meningkatkan pendapatan dan kemampuan daya beli masyarakat, serta menjamin pasokan listrik yang cukup dan fasilitas listrik yang memadai.
"Kegiatan ini tahapan yang sangat penting dalam mensinergikan secara bersama-sama antara Pemprov Kepulauan Babel dengan akademisi, tokoh masyarakat untuk mewujudkan PLTT yang aman, murah, bersih yang berbasis kearifan lokal daerah ini," katanya.
Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS Kuncoro Diharjo juga mengatakan bahwa thorium merupakan masa depan untuk Indonesia, dengan berbagai keunggulan yakni aman, murah, dan ramah lingkungan.
"Kedepan setelah penelitian survei ini tahap selanjutnya ada sinergitas antara UNS, UBB, dan ThorCon International Pte. Ltd selaku pihak yang berencana pengembangan PLTT di Babel," katanya.
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan UBB Sri Rahayu mendukung pembangunan ini dikarenakan potensi thorium yang melimpah di Babel, selain itu thorium akan dimanfaatkan dan digunakan untuk menggantikan penggunaan batu bara.
"Dari segi ekonomi, dengan adanya PLTT di Babel juga akan berpotensi menurunkan tarif listrik, dan ini membawa dampak positif bagi industri elektronik berbasis IT," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Setelah kami melakukan penelitian dan kajian, dapat kita paparkan bahwa masyarakat Babel yang setuju pendirian PLTT sebesar 73,73 persen," kata salah seorang peneliti UNS Drajat Tri Kartono saat Focus Group Discussion secara virtual terkait penerimaan masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTT di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan dalam kegiatan survei penerimaan masyarakat terhadap implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Bangka Belitung (UBB) didapati mayoritas masyarakat Babel setuju pembangunan sumber daya energi terbarukan tersebut di Negeri Serumpun Sebalai itu, karena dapat menambah lapangan pekerjaan.
Selain itu, PLTT juga dapat menstabilkan kebutuhan pokok, menjamin pengembangan usaha, meningkatkan pendapatan dan kemampuan daya beli masyarakat, serta menjamin pasokan listrik yang cukup dan fasilitas listrik yang memadai.
"Kegiatan ini tahapan yang sangat penting dalam mensinergikan secara bersama-sama antara Pemprov Kepulauan Babel dengan akademisi, tokoh masyarakat untuk mewujudkan PLTT yang aman, murah, bersih yang berbasis kearifan lokal daerah ini," katanya.
Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS Kuncoro Diharjo juga mengatakan bahwa thorium merupakan masa depan untuk Indonesia, dengan berbagai keunggulan yakni aman, murah, dan ramah lingkungan.
"Kedepan setelah penelitian survei ini tahap selanjutnya ada sinergitas antara UNS, UBB, dan ThorCon International Pte. Ltd selaku pihak yang berencana pengembangan PLTT di Babel," katanya.
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan UBB Sri Rahayu mendukung pembangunan ini dikarenakan potensi thorium yang melimpah di Babel, selain itu thorium akan dimanfaatkan dan digunakan untuk menggantikan penggunaan batu bara.
"Dari segi ekonomi, dengan adanya PLTT di Babel juga akan berpotensi menurunkan tarif listrik, dan ini membawa dampak positif bagi industri elektronik berbasis IT," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021