Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian meminta Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mewaspadai penyebaran COVID-19 varian delta yang lebih mudah bertransmisi dibandingkan virus corona varian lainnya.

"Saat ini indikator kasus angka kematian dan bed occupancy rate (BOR) pasien COVID-19  membaik atau mengalami penurunan, namun kita harus tetap waspada COVID-19 varian delta ini," kata Tito Karnavian usai rapat koordinasi tertutup dengan kepala daerah se-Provinsi Kepulauan Babel, Kamis.

Ia mengatakan COVID-19 varian delta ini adalah varian mutasi dari virus original yang mudah bertransmisi masuk ke dalam tubuh manusia yang berakibat dua yaitu kecepatan menular ke orang lain.

Selain itu, varian delta ini memiliki kecepatan replikasi dalam tubuh, sehingga memiliki daya rusak yang lebih kuat dibandingkan varian sebelumnya.

"Jadi kita harus lebih waspada. Apalagi dunia saat ini didominasi oleh varian delta ini," ujarnya.

Menurut dia indikator kasus penularan harian kasus, BOR dan angka kematian pasien COVID-19 di Provinsi Kepulauan Babel juga mengalami penurunana, namun sempat menghadapi situasi kenaikan kasus COVID-19 yang cukup tinggi.

"Kasus COVID-19 di Babel sebelumnya relatif meningkat dibandingkan p$enduduk 1,2 juta jiwa," katanya.

Ia menyatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah memberikan arahan kepada Menko Ekonomi, Menko Marives, Menteri Kesehatan untuk mewaspadai penularan dan penyebaran COVID-19 varian delta ini.

"Saat ini memang indikator kasus COVID-19 kembali membaik, namun tetap waspada varian delta ini," katanya.

Setelah melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur Kepulauan Babel, Forkopimda Provinsi Kepulauan Babel dan bupati, wali kota di Pulau Bangka, Mendagri selanjutnya melakukan kunjungan kerja ke Pulau Belitung.  **3** 
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021