Pangkalpinang (Antara Babel) - Stok kacang kedelai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebanyak 94 ton dan cukup untuk memenuhi permintaan, sementara harga stabil karena pasokan lancar.

"Saat ini persediaan kacang kedelai cukup banyak dan pasokan dari Pulau Jawa dan Sumatera lancar sehingga harga masih bertahan normal, sedangkan permintaan warga khususnya perajin tahu tempe stabil," kata Kasi Pengadaan dan Penyaluran Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag, Marhoto di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan, sebanyak 94 ton stok kacang kedelai tersebut tersebar di gudang UD Mawar sebanyak 24 ton, PT Bangka Alam Sejahtera 15 ton, gudang Akon 10 ton dan di CV Bina Purnama Bersama sebanyak 45 ton.

Saat ini harga kacang kedelai bertahan Rp9.000 per kilogram, sementara harga kacang hijau Rp20.000 per kilogram.

Menurut dia, permintaan kacang kedelai masih didominasi oleh pengusaha rumah tangga seperti tahu dan tempe, sementara permintaan dari kalangan ibu rumah tangga belum ada peningkatan.

"Saat ini permintaan kacang kedelai masih normal seiring permintaan tahu tempe juga stabil, demikian juga dengan permintaan kacang hijau," katanya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga yang tinggi, pihaknya meningkatkan pengawasan untuk mencegah penimbunan karena untuk memenuhi permintaan warga distributor masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.

"Hasil pertanian lokal masih terbatas seiring rendahnya minat warga untuk mengembangkan komoditas itu," katanya.

Menurut dia, harga kacang akan mengalami kenaikan jika stok berkurang, pasokan tersendat dan naiknya biaya pengiriman komoditas tersebut.

"Kebanyakan distributor itu memilih pengiriman pasokan melalui jasa angkutan laut dibanding udara karena biaya pengirimannya lebih murah dibanding menggunakan jasa angkutan udara. Semoga saja gelombang perairan di wilayah ini tetap aman sehingga memperlancar datangnya pasokan komoditi itu" ujarnya.

Pewarta: Mulki

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015